
LENSAINDONESIA.COM: Apes, mungkin kata itu yang dialami oleh Suwardi (42) warga Jl. Tambakwedi gg. Soleman II no.23 ini. Pasalnya, hanya dikira sebagai seekor babi oleh keponakannya, dirinya pun harus menerima lehernya di sabet pisau oleh Abdul Aziz (27), keponakannya sendiri yang tinggal serumah dengannya.
Akibat sabetan dari laki-laki pecatan guru SDN Palinggihan Sampang ini, Suwardi mengalami korban luka sayat sepanjang 10 cm dengan kedalaman 2 cm dibagian lehernya dan harus dirawat di rumah sakit Dr. Soewandi.
Kapolsek Kenjeran, Kompol M. Syukur saat didampingi Kanit Reskrim Kenjeran AKP Yodha Hariyono menjelaskan. Kejadian tersebut terjadi pada, Rabu (30/1/2013) malam pukul 20.30 wib kemarin. Saat itu, Abdul Aziz membeli mi instan di warung. Setibanya dia dirumahnya, diruang tamu tersangka berniat mengmbalikan pisau dapur yang berada dimeja kembali kedapur.
Rupanya, saat melintas dikamar pamannya, tersangka terkagetkan oleh sosok yang diyakininya seekor Babi. “Pelaku berhalusinasi jika yang ada dikamar itu adalah babi. Karena merasa jijik dengan binatang tersebut maka tersangka menangkapnya dan langsung menebas leher pamannya yag diyakininya sebagai babi itu dengan pisau dapur yang dipegangnya,” tuturnya pada wartawan di Mapolsek, Kamis (31/1/2013).
Usai menggorok pamannya, tersangka berhasil diamankan oleh keluarga korban yang juga keluarga pelaku kemudian diserahkan ke polisi.
Dari keterangan keluarga, Abdul Aziz ini adalah pecatan guru SDN Palinggihan Sampang pada 1 bulan yang lalu, selama lima tahun mengajar di SDN tersebut Abdul Aziz mengalami permasalahan dengan salah satu wali murid, sehingga pihak Sekolahan harus mengeluarkan secara tidak hormat.
Dari musibah tersebut membuat Abdul Aziz mengalami depresi dan berusaha mencari pekerjaan lain dengan menumpang tinggal selama 10 hari dirumah pamanya (korban), Abdul Aziz akhirnya bekerja sebagai Cleaning Servis di Grand City.
Dari pengakuan pelaku, dirinya benar-benar melihat seekor Babi. Dan dari bisikan guru spiritualnya yang berada di Kabupaten Sampang, dirinya harus menangkap dan menyembelihnya.
“Dari keterangan tersangka apa itu hanya alibi saja atau tidak, maka kita akan melakukan pemeriksaan terkait kejiwaan yang dialami oleh tersangka,” tandas Kompol M. Syukur. @rakhman_k
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D58648564.b9018069fbaff9f27ad2984bcf9615ed%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D77539581.b9018069fbaff9f27ad2984bcf9615ed%3B)