
LENSAINDONESIA.COM: Selama ini, rakyat Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur telah ditipu karena dianggap bodoh. Padahal, berbagai bentuk kebobrokan demokrasi seperti praktek korupsi politik, jual beli jabatan, politik uang maupun mobilisasi birokrasi untuk suksesi kepemimpinan telah terjadi di Nganjuk.
Puluhan aktivis Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Nganjuk, Senin (14/01/13) siang menggelar aksi demo di depan Pendopo Pemkab Nganjuk. Mereka menuntut pengusutan secara tuntas kecurangan Pemilukada dan melawan segala bentuk korupsi APBD di Kabupaten Nganjuk.
Selain itu, mereka juga mengajak masyarakat melawan segala bentuk kebobrokan demokrasi lokal dan berani melaporkan terjadinya segala bentuk korupsi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Koordinator aksi, M Adnan dalam orasinya menyatakan, saat ini masyarakat Nganjuk sudah dininabobokkan oleh penguasa lokal sehingga tertidur cukup lama. Akibatnya, rakyat tertidur dengan mimpi-mimpi kosong yang diciptakan oleh pemimpin daerah.
“Untuk itulah, kami berharap rakyat Nganjuk untuk bangun dan bangkit melawan ketidakadilan yang telah mencederai demokrasi lokal,” tegas M Adnan.
Menurutnya, masyarakat Nganjuk sekarang ini harus mulai melawan praktek tersebut. Kalau tidak dilawan dari sekarang, kapan lagi bisa melawan.
“Makanya, rakyat harus segera bangun dan bangkit bertindak melawan praktek kotor tersebut,” tandasnya.
Sementara itu, aksi puluhan aktivis GPN ini dijaga ketat aparat kepolisian dari Polres Nganjuk. Bahkan, hampir seluruh kesatuan di Polres Nganjuk ikut mengamankan jalannya aksi demo itu.
“Polisi tidak ingin kecolongan, makanya, sekecil apapun aksi demo di wilayah Nganjuk tetap akan kami beri pengamanan maksimal,” jelas Ipda Samsul Hadi, Paur Humas Polres Nganjuk, saat ditemui LICOM di depan Pendopo Pemkab Nganjuk.@sahinlensa
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D68610397.2c74039242446ee69092f6d235ce2ca2%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D13260800.2c74039242446ee69092f6d235ce2ca2%3B)