LENSAINDONESIA.COM: Dalam pengembangan kasus praktik jual beli mobil bekas ber-STNK palsu yang berhasil dibongkar Unit Tindak Pidana Ekonomi (Tipidek) Satreskrim Polrestabes Surabaya beberapa waktu lalu. Polisi temukan bukti baru, yakni 5 kendaraan itu tidak pernah terdaftar di Jawa Timur.
“Dari hasil cek fisik kendaraan yang dilakukan Ditlantas menunjukan seperti itu. Kuat dugaan kendaraan itu pernah teregister di Jawa Barat dan DKI Jakarta,” tutur Kanit Tipidek Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP M. Akhyar, Senin (14/1/2013).
Dijelaskannya, dengan pembuktian tersebut, kini pihaknya tengah menelusuri asal-usul kendaraan itu untuk pengembangan kasus. Sebab patut diduga kendaraan itu merupakan hasil kejahatan. Jika bukan curanmor (pencurian kendaraan bermotor), sangat dimungkinkan kendaraan itu merupakan hasil penggelapan.
“Kami tengah berkoordinasi dengan pihak Ditlantas di Polda lain di Jawa untuk pengembangan kasus ini dan juga memburu beberapa orang yang masih buron,” paparnya.
Menanggapi hal diatas, Kapolrestabes Surabaya Kombespol Tri Maryanto mengatakan pihaknya meminta anggotanya untuk mengusut kasus itu dengan keterkaitan penadah mobil bodong yang sebelumnya pernah diungkap Polsek Wonocolo.
“Kasus ini menjadi atensi saya. Dan saya minta untuk menelusuri keterkaitannya dengan kasus di Wonocolo, kemungkinan saja satu jaringan,” ujar Tri Maryanto sembari meminta pihak-pihak yang sudah pernah membeli mobil bodong itu untuk melaporkan ke polisi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Unit Tindak Pidana Ekonomi (Tipidek) Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil menangkap Arifin (40), warga Jalan Kamboja, Klojen Sidoarjo dan M. Munif (41), makelar mobil yang tingga di Manukan karena terbukti pemperjualbelikan mobil-mobil ber-STNK palsu.@rakhman_k
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D46495858.eae5ab8ae41449291bb89b403405e5f3%3B)
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D70228939.eae5ab8ae41449291bb89b403405e5f3%3B)