LENSAINDONESIA.COM: Iran menuding negara-negara Barat telah membantu pemberontak Suriah memperoleh akses ke senjata kimia. Kantor berita Irna, Selasa (7/5/2013) melansir kecurigaan Iran tersebut.
”Perempuan dan anak-anak di Suriah yang sekarat akibat penggunaan berbagai jenis senjata, termasuk senjata kimia, yang jatuh ke tangan teroris dengan dukungan negara-negara Barat,” kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran yang enggan menyebutkan nama.
Baca juga: AS berlakukan sistem otomatis pemeriksaan visa pelajar dan 40 orang tewas dibantai dekat pelabuhan Suriah, Tartous
Pemerintah Suriah menuding pemberontak yang memerangi pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad sebagai “teroris.”
Kedua belah pihak dalam perang saudara, lebih dari dua tahun di Suriah, telah saling menuduh menggunakan senjata kimia dalam beberapa bulan terakhir. Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan pada hari Senin (6/5/2013), AS menepis tudingan pemberontak telah menggunakan senjata kimia.
“Kami merasa sangat mungkin bahwa penggunaan senjata kimia yang telah terjadi di Suriah dilakukan oleh rezim Assad,” kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney.
Namun, pernyataan itu menyusul komentar oleh Carla Del Ponte, anggota komisi PBB untuk memantau dan menyelidiki laporan pelanggaran HAM di Suriah. Del Ponte mengatakan komisi telah menerima kesaksian dari para korban dan dokter tentang dugaan penggunaan gas saraf sarin yang mematikan oleh pasukan pemberontak. (rez)
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D40918071.ab3f9b9e4a54cac73b81ff3d299efa59%3B)
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D96285256.ab3f9b9e4a54cac73b81ff3d299efa59%3B)