Sebanyak 1.114 kartu Jamkesmas di Nganjuk tidak tepat sasaran

LENSAINDONESIA.COM: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur menemukan sebanyak 1.114 kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) tidak tepat sasaran. Jumlah tersebut ditemukan setelah dilakukan evaluasi dan verifikasi ulang terhadap warga pemegang kartu Jamkesmas.

Ribuan kartu itu menjadi tidak tetat sasaran akibat, banyak penerima yang sudah meninggal, pindah tempat, dan penerima kartu ganda. Bahkan ditemukan juga, penerima dari pegawai negeri sipil (PNS).

Kasi Pembiayaan dan Pelayanan Kesehatan Khusus Dinkes Kabupaten Nganjuk, Arif Effendi menyampaikan, proses evaluasi dan verifikasi ulang tersebut dimaksudkan agar penerima kartu Jamkesmas tidak lagi salah sasaran.

“Makanya, kalau memang ada penerima dari PNS, jelas itu tidak sesuai dengan prioritas penerima Jamkesmas, termasuk yang sudah meninggal atau pindah tempat,” terang Arif, Selasa (07/06/2013).

Sedangkan proses penanganan kartu Jamkesmas tersebut, lanjut Arif, memang diserahkan sepenuhnya kepada desa masing-masing, termasuk pendistribusianya. Dari situ, ada kemungkinan saat menyerahkan kepada penerima kartu, tidak dicek lagi, sehingga terjadi masalah.

“Ada kartunya, tapi orangnya sudah tidak ada, anehnya ada tanda tangannya,” imbuhnya.

Terjadinya permasalahan pendistribusian tersebut dimungkinkan banyak desa yang waktu itu sedang melaksanakan pemilihan kepala desa, sehingga perangkat desa atau pun orang yang ditunjuk tidak memperhatikan. Meskipun jumlahnya tidak banyak bila dibanding dengan jumlah penerima Jamkesmas, namun sempat membuat kekacauan.

Namun demikian, Dinkes Nganjuk optimistis, secepatnya dapat mengatasi permasalahan ini.”Jumlahnya tidak begitu banyak, sehingga mudah untuk mengatasinya,” ujarnya.

Sementara itu, dari hasil evaluasi dan verifikasi ulang menunjukan adanya jumlah pemegang kartu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) lebih dari 500 ribu jiwa. Angka tersebut, lebih dari 50 persen total jumlah penduduk Nganjuk.@sahinlensa