Clik here to view.

LENSAINDONESIA.COM: Kerusuhan massa mewarnai pilihan kepala daerah terus terjadi. Terakhir, tambah parah, amuk massa menimpa Pilkada Palopo dengan pembakaran sejumlah kantor pemerintahan, kantor parpol dan kantor media masa. Praktis, soal Pilkada dipilih rakyat langsung harus dievaluasi, kembali mencuat, dan seolah jadi ‘kambing hitam’.
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sutiyoso justru bersikukuh pemilihan pemegang otonomi seperti Bupati dan Wali Kota harus tetap dipilih langsung oleh masyarakat dan tidak perlu dievaluasi kembali untuk dipilih oleh DPR Daerah.
Baca juga: Betapa mahalnya harga demokrasi liberal via Pilkada dan Kantor media massa di Palopo dibakar, demokrasi berjalan mundur
“Kalau dievaluasi pastinya kita setback kan. Menurut saya, kita yang konsisten saja. Artinya, kalau terjadi kerusuhan seperti itu harus ditindak secara tegas, supaya ada efek jeranya,” kata Sutiyoso di Kantor Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PKPI, Jl. Dipenogoro 63 Menteng, Jakarta Pusat, Senin (01/04/2013).
Sutiyoso setuju kemungkinan yang perlu dievaluasi dalam hal ini adalah pemilihan Gubernur dan Wakilnya. Pemilihan untuk konteks ini selayaknya dipilih anggota DPRD, sebagai perwakilan dari pusat.
“Pemilihan kepala daerah seperti Bupati tetap dipilih langsung masyarakat. Kalau Gubernur adalah perwakilan dari pemerintah pusat ya, perlu dievaluasi, bisa dipilih oleh DPRD,” katanya.
Ia berharap, pelaksanaan Pilkada ke depan tidak lagi terjadi kerusuhan lagi, dan aparat keamanan lebih bisa mengantisipasinya.
Sebelumnya dikabarkan, kerusuhan Palopo terjadi diduga akibat Pilkada yang tidak berjalan jujur dan merugikan salah satu pihak. Tindak anarki massa menyusul keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palopo yang menetapkan pasangan Judas-Akhmad (JA) sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo terpilih.
Ketua KPU Palopo Maksum Runi mengatakan, dari hasil rekapitulasi, pasangan JA memperoleh 37.469 suara. Sementara pasangan Hati 36.731 suara. PKS mengusung Hati.
Dari hasil rekapitulasi tersebut, pasangan JA mengungguli Hati dengan selisih suara sebanyak 738 suara. Partisipasi pemilih 69,11 persen. @yuanto
Image may be NSFW.Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D92313181.63ee961f3e85a1a3434df79a46c833d8%3B)
Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D37787698.63ee961f3e85a1a3434df79a46c833d8%3B)