
LENSAINDONESIA.COM: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kehutanan, Hadi Daryono meluncurkan buku ‘Dari Pangkalan Brandan Migas Indonesia Mendunia’. Menurutnya, buku ini ditulis sebagai upaya transformasi energi ke non Migas.
“Peluncuran buku ini terkait migas yang memberikan sumbangsih kepada masyarakat, mengenai peran Pangkalan Brandan bagi indonesia ke depannya,” ujar Hadi saat memberikan sambutan di peluncuran buku itu di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (30/03/13).
Baca juga: Dipimpin Karen, Pertamina Klaim Kinerja Perusahaan Terus Membaik dan Pertamina Jatim akan Sidak Penjual dan Agen LPG
Dikatakannya, buku ini berisi sejarah Pangkalan Brandan sebagai lapangan minyak pertama di Hindia Belanda (Indonesia) pada tahun 1883. Lapangan minyak itu ditemukan oleh Aeilko Jans Zijlker.
Pada masa Indonesia merdeka, oleh Ibnu Sutowo, anak buah Jenderal Abdul Haris Nasution, pasukan TNI diperintahkan untuk mengambil alih lapangan tersebut dengan cara militer. Akhirnya Ibnu Sutowo menjadi direktur PT Perusahaan Minyak Indonesia (Permina) pertama. Permina adalah cikal bakal lahirnya PT Pertamina.
“Buku ini tertahan selama 2 tahun, dari Pangkalan Brandan dapat berkontribusi untuk pembangunan nasional, diharapkan pula adanya kearifan dari pemangku kepentingan dalam pengelolaan migas ke depan,” tandasnya.
Pada acara ini hadir para pelaku industri hulu migas, seperti pengamat perminyakan dan migas TN Mahmud dan Zuhdi Pane, Ketua IAGI Rovicky, pejabat SKK Migas dan mantan Humas Pertamina Pusat, Ramli Djafaar.@priokustiadi
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D70370615.560ed1c10322b136614d9b38aaff5bc9%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D39822348.560ed1c10322b136614d9b38aaff5bc9%3B)