Teten Masduki: Politik uang merusak moral, hentikan!

Image may be NSFW.
Clik here to view.

LENSAINDONESIA.COM: Politik uang dinilai merusak moral masyarakat. Hal ini dikatakan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Nomor urut 5, Teten Masduki.

Menurut pendamping calon Gubernur Rieke Diah Pitaloka yang diusung oleh PDI Perjuangan ini, politik uang atau ‘money politic’ tak lagi dilakukan oleh para politisi.

Baca juga: Rieke-Teten Sidang Perdana Gugatan Pilgub Jabar di MK dan Dituduh Kampanye Hitam, Kuasa Hukum Aher Bantah Tuduhan Paten

“Ini artinya lagi-lagi merusak moral masyarakat dengan kekuatan uang. Hentikanlah,” ujar Teten kepada LICOM, melalui pesan singkat, Sabtu (23/03/13).

Pernyataan itu disampaikan Teten menyikapi perkembangan gugatannya ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait kecurangan-kecurangan yang diduga dilakukan oleh kandidat lain dalam Pilkada Jawa Barat 24 Februari 2013 lalu.

Pegiat antikorupsi ini menegaskan dirinya menyerahkan hasil gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilukada Jabar itu sepenuhnya kepada MK.

“Saya tidak mau berasumsi yang mendahului putusan MK, kita tunggu saja. Saya siap menerima putusan MK apapun hasilnya,” tandasnya.

Seperti diberitakan LICOM, Senin (13/03/13), berdasarkan informasi yang diberikan oleh Rieke, ada dua alasan pihaknya melapor ke MK. Pertama adalah instruksi Ketua
Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, berdasarkan laporan dan pertimbangan tim hukum dan advokasi tim
pemenangan Rieke-Teten.

Faktor kedua adalah permintaan dan dorongan masyarakat Jabar yang mendukung Rieke-Teten dalam menanggapi berbagai kejanggalan dalam Pilkada Jabar 2013.

“Bagi saya, ini bukan perkara menang atau kalah. Ini adalah sebentuk perjuangan untuk mengakhiri politik transaksional dan sebagai langkah mendorong proses demokrasi yang beradab, tak halalkan segala cara,” ujar Rieke, kepada LICOM.

Menurut Rieke, dia tidak ingin mengecewakan rakyat yang telah berjuang dengan tulus untuk lahirnya Jabar Baru dan Bersih. Rieke meyakini bahwa Jawa Barat adalah barometer politik nasional.

Sudah saatnya rakyat mengakhiri sikap permisif terhadap sikap pragmatis dalam politik. Proses demokrasi dalam Pilkada maupun Pemilu yang transaksional hanya akan
melahirkan pemimpin dan pemerintahan yang transaksional. Politik uang dalam proses demokrasi hanya akan melahirkan korupsi yg tiada akhir.@endang

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.