LENSAINDONESIA.COM: Kabupaten Bojonegoro yang sempat dilanda banjir di musim hujan ini, statusnya sudah tak lagi siaga. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Jawa Timur, Supaad, Senin (7/1) mengatakan pada LICOM, posisi Bojonegoro sekarang normal.
“Sebelumnya posisi air hampir mencapai batas merah yakni 14,90 meter kubik (m3), sabtu jadi 13,93, minggu jadi 13,35 dan hari ini tinggal 12,73 m3,” jelas dia.
Air yang menggenangi beberapa wilayah khususnya selatan Bojonegoro, seperti kecamatan Burno, Sumberejo, Kota dan Kanor itu sudah turun secara gravitasi.
Supaad berharap, dalam 1 sampai 2 hari ini bisa kering. “Tetapi yang di wilayah kota itu perlu penanganan dengan pompa portable, karena posisinya memang ada di bawah saluran,” katanya.
Menurut dia, saat kunjungan bersama ke Bojonegoro dengan Gubernur Jatim Soekarwo kemarin, salah satu langkah yang cepat untuk atasi genangan itu Gubernur akan minta kepada presiden untuk menambah kapasitas daya tampung air ditambah jadi 10 ribu m3/detik. Sebelumnya daya tampungnya hanya 640 m3/detik. Ini dilakukan supaya cepat mengatasi genangan air.
Minggu (6/1) kemarin, gubernur dan jajarannya meninjau langsung ke lokasi yang dilanda banjir. Diketahui ada sekitar 37 desa di sejumlah kecamatan yang terendam banjir, akibat meluapnya air di sepanjang DAS Bengawan Solo di kabupaten Bojonegoro. @sarifa