
LENSAINDONESIA.COM: Warga RT 38/RW 08, Kelurahan/Kecamatan
Manguharjo, Kota Madiun, Minggu (10/02/2013) pagi, digegerkan
penemuan orok dengan kelamin laki-laki terkubur di pekarangan belakang rumah pasangan Usman (43) dan Sayyidah (43). Sontak penemuan itu, mengundang perhatian warga sekitar dan dilaporkan petugas Polsekta Manguharjo.
“Awalnya, saya duduk-duduk dibelakang rumah, saat memandang dibawah pohon mangga ada bekas galian. Lalu, saya tanyakan kepada orang seisi rumah menanyakan siapa menggali dan memendam suatu dibelakang itu. Karena, tidak mengaku, akhirnya menuju lokasi galian itu,” jelas Usman.
Baca juga: Massa HMI Lurug Mapolres Madiun dan Paspampres 'Gadungan' Tipu Mahasiswi Cantik
Di atas tanah galian itu, ada 2 genteng menutupi dan batu besar
diatasnya. Lantas, gundukan itu pun digali. Ketika digali beberapa belas cm, ditemukan kain mori.
“Atas temuan itu, saya segera melapor ke Pak RT (Rukun Tetangga) dan bidan setempat, laporan diteruskan ke petugas Polsekta Mangunharjo,” imbuh Usman.
Mendapati laporan warga, petugas langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP. Kuburan bayi itu, hanya digali ukuran 10 cm X 20 cm dengan kedalaman 25 cm. Jasad bayi malang dikeluarkan dan diukur dan ditimbang memiliki berat 1,3 kg dengan panjang 12 cm.
Bidan Nunuk menduga jika bayi malang itu baru saja meninggal dunia
sekitar 4-5. Diprediksi jika bayi itu berusia 5-6 bulan.
“Dugaan bayi malang ini sengaja dibuang pelaku untuk menghilangkan jejak, karena kelahirannya tidak diharapkan orangtuanya,” ujarnya.
Sementara, Kapolsekta Mangunharjo Kompol Agus Suharyono mengatakan diduga pelaku pembuangan bayi masih segar itu adalah orangtua korban sendiri. Petugas masih meminta keterangan sejumlah saksi maupun warga sekitar lokasi, kemungkinan melihat seseorang membawa sesuatu malam harinya.
“Kami masih menyelidiki kasus pembuangan bayi, fokus pada perempuan hamil di sekitar lokasi. Tapi, tidak menutup kemungkinan pelaku orang lain atau luar sekitar TKP, karena lokasi pembuangan berdekatan dengan jalur bus antara kota/kabupaten dan antar provinsi,” tandasnya.
Sedangkan pemilik penitipan sepeda di jalur ring road Kota Madiun,
kebetulan bersebelahan dengan lokasi penemuan bayi, Dani Hariyanto mengaku semalam suntuk hingga pagi tidak ada orang menitipkan atau mengambil motor dengan membawa barang mencurigakan.
“Pelaku pembuang bayi tidak melalui lokasi penitipan motor saya,
mungkin lewat jalan kampung di depan perkampungan warga itu. Kalau ada bawa kardus saja, pasti saya tanya. Dari semalam sampai subuh tadi sepi. Saya duga bayi dikubur sekitar pukul 02.00 WIB oleh orang diluar kampong sini, disini tidak ada orang hamil,” ujarnya.@arso
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D95224420.ba8884db89d18a2aac7c3e895773f4b3%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D94245393.ba8884db89d18a2aac7c3e895773f4b3%3B)