LENSAINDONESIA.COM: Polemik di tubuh Golkar terkait Ketua DPD Golkar Jatim, Martono ngotot mengusung nama Syaifullah Yusuf dipasangkan jadi Cawagub-nya Soekarwo (KarSa) pada Pilgub Jatim 2013, semakin memanas. Wakil Bendahara DPP Golkar, Ridwan Hisjam kembali menegaskan bila Martono tetap menyalonkan kader lain, bukti kegagalan kepemimpinannya.
Bahkan, fungsionaris DPP ini mengingatkan lebih keras. “Partai jangan transaksional, partai harus punya idealisme,” tegas politisi asal Jawa Timur ini, bernada sarkasme menanggapi sikap Martono, saat ditemui LICOM di Jakarta, Jumat (01/02/2013).
Dengan begitu, menurut Ridwan Hisyam, sehingga partai dapat menyuguhkan pilihan terbaik buat masyarakat.
Lebih lanjut, Ridwan mengatakan, Pilkada (Pilgub Jatim) adalah pesta demokrasi rakyat, harusnya rakyat disuguhi banyak pilihan. “Jangan memakai cara-cara Orde baru, yang menyuguhkan calon tunggal, tapi yang lainnya hanya calon jadi-jadian,” tandasnya.
Seperti diberitakan, Ridwan Hisyam siap ‘menggugat’ kepemimpinan Martono bila tetap ngotot menyalonkan kader di luar Golkar seperti Syaifullah Yusuf. Pasalnya, Martono dianggap melanggar keputusan Rakor Golkar. Sebaliknya, Martono bergeming merespon penolakan keras fungsionaris DPP itu.
Ridwan lagi-lagi menegaskan, jika Partai Golkar di Jatim tetap tidak menyalonkan kader murni Golkar (comot kader lain), maka ini kegagalan kepemimpinan Martono di DPD Partai Golkar Jatim.
“Publik tahu jejak rekam kesuksesan Partai Golkar dalam mengusung kader terbaik internal. Sejak era reformasi, Pilkada Jatim tahun 2003 tampil pasangan Cagub/Cawagub dari PKB dan Partai Golkar (Kahfi dan Ridwan Hisyam), tahun 2008 tampil Partai Golkar (Sunaryo berpasangan dengan Ali Maschan). Kalau tahun 2013, tidak ada kader PG, dimana eksistensi Partai Golkar,” tegas mantan legislator DPRD Jatim ini. @yuanto
===
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D35302004.b482b5561f5b6b97cf7a9273be9252c1%3B)
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D59285497.b482b5561f5b6b97cf7a9273be9252c1%3B)