LENSAINDONESIA.COM: Akhirnya dobel jabatan yang dialami Erlangga Satriagung berakhir. Jabatan ketua umum (ketum) Pengprov POSSI Jatim, Selasa (29/01/2013) resmi dilepas setelah Jumat lalu dilantik oleh menjadi Ketua Umum KONI Jatim.
Berdasarkan pasal 21 butir kedua Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KONI disebutkan, ketua umum dan sekretaris umum tidak boleh merangkap jabatan pada organisasi olahraga anggotanya sesuai dengan tingkatannya.
Mengacu pada aturan itu, Erlangga memang diharuskan untuk memilih, antara KONI Jatim dan POSSI.
Erlangga memastikan akan meninggalkan induk organisasi cabang olahraga (cabor) selam di Jatim itu. “Tapi mekanismenya harus melalui Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) dulu,” terang Erlangga.
Terkait pelaksanaan Musdalub, Erlangga masih menunggu kabar lebih lanjut dari Pengurus Besar (PB) POSSI. Bukan hanya itu, sejak terpilih sebagai Ketua Umum POSSI Jatim, 15 Desember lalu, hingga kini Erlangga belum menerima Surat Keputusan (SK) dari PB POSSI.
“Untuk pelaksanaan Musdalub tergantung PB POSSI. Lha wong SK-nya saja belum. Setelah di SK baru Musdalub,” lanjutnya.
Untuk diketahui, Erlangga terpilih sebagai Ketua Umum POSSI Jatim dalam Musyawarah Daerah (Musda) yang berlangsung di Aula KONI Jatim, 15 Desember lalu. Sehari setelahnya, dalam Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) di Hotel Singgasana, Erlangga juga terpilih sebagai Ketua Umum KONI Jatim.
Saat itu, Erlangga mendapat dukungan dari 37 pengurus KONI daerah dan 35 pengurus pengprov. Sedangkan pesaingnya, Soekarno Marsaid hanya mendapat 10 suara, rinciannya, sembilan suara dari pengurus pengprov dan satu suara dari pengurus KONI daerah. @angga_perkasa
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D49365743.0db6a0c673260c8b5baca10363d753ba%3B)
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D25289014.0db6a0c673260c8b5baca10363d753ba%3B)