LENSAINDONESIA.COM: Pengelolaan limbah perusahaan garmen PT. Luki Tekstil Semarang (LTS) yang dikelola oleh warga, mulai dikisruh oleh pihak ketiga. Mulai melirik menghendaki limbah tersebut, dari awal pihak manajemen PT. LTS sudah memberikan kepada warga melalui Mr Cong, selaku manajer perusahaan.
Namun kesepakatan tersebut diambil alih koperasi dan pihak koperasi selaku pengelola koperasi di kawasan industri tersebut meminta pengelolaan limbah untuk turunkan SPK. Hal ini diduga pihak koperasi ikut bermain dengan menjual surat perintah kerja SPK kepada pihak ketiga tanpa persetujuan warga.
Ini membuat warga berang dan 100 warga yang tergabung Putra Tanjung Sari melakukan aksi demo di depan kantor koperasi Lami Citra selaku pengelola kawasan berikat, Senin (28/01/2013).
Pihaknya meminta SPK pengelolaan limbah garmen untuk diberikan kepada warga. Dari kesepakatan awal yang telah
diberikan oleh PT. LTS, warga bekerja tidak pernah dibayar, mereka membersihkan dan mengumpulkan limbah.
“Warga tidak dibayar bahkan segala keperluan untuk membersihkan kami yang menanggung. Saya menduga ada oknum koperasi yang menjual SPK pengelolaan limbah tersebut kepada pihak luar. Kami meminta limbah itu dikelola warga sekitar pabrik. Kalau tidak ada kesepakatan kita akan melakukan aksi yang lebih besar lagi,” ancam Budi Sekoriyanto, koordinator warga.
Hingga berita ini diturunkan, pihak warga yang tergabung dalam Putra Tanjung Sari belum mendapat kepastian dari pihak koperasi. Warga masih menanti hasil mediasi antara manajemen PT. LTS, koperasi Lami Citra Nusantara dan pihak ketiga @yuwana irianto
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D97182039.faa7a9c6bd13a67e8a0b680151c81949%3B)
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D84448735.faa7a9c6bd13a67e8a0b680151c81949%3B)