Quantcast
Channel: lensaindonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

KarSa sesumbar bersaing fair dalam Pilgub Jatim

$
0
0

LENSAINDONESIA.COM: Pasangan incumbent, Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) yang disebut melakukan `penjegalan` terhadap lawan politiknya, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S. Sumawiredja dalam Pilgub Jawa Timur 2013, menanggapi dengan santai tudingan itu.

KarSa sesumbar pihaknya bisa bersaing secara fair dan menyerahkan sepenuhnya urusan pilgub kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim. “Semua sudah diatur KPU. Apakah double atau single cara solusinya itu sudah diatur dalam perundang-undangan. Jadi gak bisa kemudian calon itu mengintervensi. Gak mungkin. Yang penting itu fairness, KPU lah yang punya otoritas,” tegas pria yang
arab disapa Pakde Karwo pada LICOM, Kamis (6/6/2013).

Baca juga: PKB minta KPU Jatim netral saat verifikasi dukungan ganda dua parpol dan Pemprov siapkan 784 M untuk Pilgub Jatim satu putaran

Sebelumnya, Khofifah-Herman menyebut bahwa pasangan incumbent sengaja menjegalnya agar tidak bisa maju di pilgub. Hal ini terkait dukungan ganda dari dua parpol non parlemen, Partai Kedaulatan (PK) dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI). Kedua partai sama-sama memberikan dukungan kepada berKaH dan KarSa.

Wajar kiranya jika pasangan berKaH menuding lawan politiknya itu. Apalagi baru-baru ini pihak PPNUI sudah menyatakan bahwa partainya akan tetap mendukung pasangan KarSa dan sudah mencabut dukungan ke pihak berKaH dengan mendatangi KPU Jatim beberapa waktu lalu.

Salah satu Ketua DPP PPNUI, Zawawi Suat mengklaim sudah menerima surat penarikan dukungan ke pasangan Khofifah-Herman dari Ketua Umum DPP PPNUI, Yusuf Humaidi yang masih berupa faximili. “Saat ini kami masih mencari surat (pernyataan pencabutan dukungan) yang aslinya, sebab surat itu masih bentuk fax,” katanya.

Surat pencabutan dukungan itu tertanggal 14 Mei 2013, tepat saat Khofifah-Herman mendaftarkan diri ke KPU Jatim. Menurut Zawawi, keabsahan dalam memberikan dukungan ada di dalam kepengurusan DPW PPNUI Jatim, yakni di Dewan Mustasyar dan Dewan Syariah.

Sementara pihak PK sampai saat ini belum jelas kepastian dukungan akan resmi diberikan ke pihak mana. KPU Jatim sendiri belum bisa mengambil sikap terkait hal itu dan masih akan membahasnya di rapat pleno yang akan dilakukan pada Minggu (9/6) mendatang.

Bisa jadi dalam rapat pleno nantinya, pihak KPU akan memutuskan mencoret dukungan kedua parpol tersebut. Kalau itu sampai terjadi jelas akan merugikan pasangan Khofifah-Herman, karena dukungan yang diperoleh kurang dari 15 persen. Otomatis pasangan ini gagal maju dalam pilgub.

Partai yang mendukung pasangan Khofifah-Herman, yakni PKB dengan suara 12,26 persen serta parpol non parlemen PKBP 1,48 persen, PKPI 0,87 persen, PMB 0,20 persen, PPNUI 0,24 dan PK 0,50 persen, dengan total 15,55 persen suara. Kalau dikurangi PPNUI dan PK maka dukungan yang diperoleh hanya 14,81 persen. @sarifa

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Trending Articles