Kantor KIP disegel aktivis

LENSAINDONESIA.COM: Kantor Komisi Informasi Pusat (KIP) disegel oleh masyarakat sipil yang tergabung dalam Koalisi Freedom Of Information Network Indonesia. Kantor yang terletak di Jalan Abdul Muis Jakarta Pusat itu ditempeli stiker ‘disegel oleh demonstran’.

Aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama S Lungkun menyatakan, aksi ini sebagai bentuk protes masyarakat karena Presiden SBY dianggap lamban pada proses penyeleksian anggota periode 2013-2017. Hingga saat ini anggota KIP periode 2009-2013 sudah habis per tanggal 2 Juni lalu.

“Kami lakukan ini bukan membuat KIP ini semakin drop. Tetapi penyegelan ini bukan kecewa ke KIP tapi kepada presiden, karena kami sering kali melakukan komunikasi. Bahkan kita juga menyambangi Watimpres tapi tidak ada tindak lanjut,” kata Tama di Jakarta, Rabu (5/6/13).

Tama menyesalkan sikap SBY yang mendengungkan kebebasan informasi Indonesia di internasional, tapi faktanya tidak sesuai dengan pembicaraannya. “Dia (SBY) di luar negeri justru memperdagangkan keterbukaan informasi di Indonesia ke luar negeri, padahal tidak sesuai dengan kondisi yang ada di sini (Indonesia),” tegasnya.

Sementara itu, seleksi komisioner KIP sudah diajukan ke SBY April 2013 lalu sebanyak 21 nama. Setelah itu nama tersebut mengerucut menjadi 7 nama. DPR disebut-sebut sudah menyerahkan 31 Mei 2013. Justru inilah penyebab kekosongan komisioner KIP sehingga mengganggu berbagai sidang sengketa yang menjadi hak bagi masyakarat.@priokustiadi