
LENSAINDONESIA.COM: JobStreet.Com, situs pencari kerja terkemuka di Indonesia melakukan survei kepada 6.035 responden. Hasilnya, sebagian besar orang Indonesia tidak mau melamar pekerjaan menjadi sales. Mereka lebih suka dan tergiur memilih customer service dan marketing communications.
“Kategori paling banyak ditampilkan di JobStreet yakni sales, diikuti finance and banking. Tetapi para Job Seekers (pencari kerja –red.) enggan menjadi sales. Mereka takut kalau jadi sales akan dikejar target, ngak ada bonus, stres. Padahal di luar negeri menjadi sales pilihan utama. Dengan menjadi sales, maka ia bisa berkarir dan mempermudah pekerjaan lainnya,” ujar Faridah Lim, Country Manager PT. JobStreet Indonesia kepada LICOM di Nutz Culture, Senayan City, Jakarta, Senin (3/5/2013).
Baca juga: Peluang Usaha : Tutut Beromset Rp 16 juta Per Bulan dan Nur Harjantie, Sukses di Pasar Modal dan Bisnis Kuliner
Para pencari kerja, kata Faridah, lebih memilih customer service dan marketing communication. Mereka juga bangga dengan kata-kata marketing ketimbang sales. “Orang Indonesia lebih suka kerja di belakang meja. Mereka lebih suka istilah marketing ketimbang sales. Terlebih dengan istilah marketing communication, mereka suka sekali. Padahal mereka tidak tahu apa itu tugas sebagai seorang marketing communication dengan bahasa Inggris yang pas-pasan,” kata Faridah sumringah.
Untuk mempermudah para pencari kerja di Indonesia yang berpengetahuan bahasa Inggrisnya pas-pasan, pihaknya menghadirkan layanan bahasa Indonesia. Varian bahasa Indonesia di JobStreets ini sendiri sudah hadir sejak awal Desember tahun 2012 lalu.
“Dari 6.035 responden JobStreet sebanyak 47,2% pencari kerja pernah mengalami kesulitan dalam menggunakan fitur bahasa Inggris,” katanya sembari menambahkan dari sekitar 2.800 job seeker per harinya kini menjadi 3.500 per hari sejak hadir varian baru bahasa Indonesia.
Faridah menambahkan, pihaknya juga menyeleksi perusahaan-perusahaan yang akan beriklan di JobStreet. Perusahaan yang akan ditampilkan di JobStreet akan disurvei, diseleksi dan harus mematuhi aturan di JobStreet seperti mempunyai kantor, NPWP, dan lain-lain. Ini dilakukan untuk mencegah adanya penipuan terhadap para pencari kerja.
“Future trading, saham, atau memungut uang kepada pencari kerja dengan dalih apapun tidak akan dipasang di JobStreet. Kita berantas perusahaan-perusahaan seperti itu,” tegasnya.
JobStreet sendiri sampai pertengahan Mei 2013 telah memiliki anggota sebanyak 1.815.000 orang dan 19.500 perusahaan. @Rudi
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D12939515.76562e00a4d30dbd021714e6d05b0e97%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D77513596.76562e00a4d30dbd021714e6d05b0e97%3B)