
LENSAINDONESIA.COM: Direktur Indef (Institute for Development of Economics and Finance), Enny Sri Haryati menyindir partai-partai di Parlemen (Senayan) yang mengatasnamakan rakyat, namun menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Semua partai politik yang setuju menaikan harga BBM dan tidak sama-sama tidak jujur. Semua mengatasnamakan rakyat, tapi belum kenyataanya tidak seperti itu,” bebernya saat menyampaikan pendapatnya di “Polemik Sindo Radio” dengan tema “BBM naik BLSM cair”, di. Warung Daun Cikini, Sabtu (01/06/2013).
Baca juga: Cari alternatif pengganti BBM? Garap potensi panas bumi Indonesia dan Penuh intrik, FITRA desak pemerintah batalkan kenaikan BBM
Enny Sri Haryati menyampaikan ketidaksetujuan atas konpensasi BLSM yang akan diberikan pemerintah ketika BBM subsidi dinaikan. Menurutnya, BLSM memang tidak mendidik secara sosial ekonomi.
“Kalau memang terpakasa, Pemerintah seharusnya berikan dulu bantuan langsung sementara (BLSM) sebelum menaikan harga BBMs subsidi,” katanya lagi.
Menurutnya, BLSM juga harus benar-benar tepat sasaran. Pasalnya, sampai saat ini pemerintah belum punya data valid tentang data masyarakat mana yang layak mendapatkan BLS.
“Karena data yang disampaikan pemerintah tentang kemiskinan tidak sebanding lurus dengan keyataan di lapangan,” tutupnya.@aligarut1
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D15100032.220328f9908cbdb712a82e41c86e5ae4%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D51760401.220328f9908cbdb712a82e41c86e5ae4%3B)