Quantcast
Channel: lensaindonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Kisruh, Cabor Tinju Terancam Tak Akan Dipertandingkan di Porprov 2013

$
0
0

LENSAINDONESIA.COM: Jelang pelaksaaan Pekan Olahraga Propinsi IV di Madiun Juni mendatang, salah satu cabang olahraga masih kisruh. Yakni cabang olahraga tinju. Ini dikarenakan konflik internal antara Pengprov Pertina Jatim dengan mayoritas Pengkot dan Pengkab Pertina di daerah-daerah.

Konflik tersebut terkait tidak adanya SK (Surat Keputusan) pengesahan terhadap 13 Pengkab dan Pengkot se Jatim. Hingga saat ini hanya 6 Pengkot dan Pengkab yang telah mendapatkan SK dari Pengprov Pertina Jatim.

Sebanyak 13 Pengkab dan Pengkot yang belum mendapatkan SK Pengesahan antara lain Pacitan, Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Sidoarjo, Tuban, Jombang, Kota Blitar, Tulungagung, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan dan Bangkalan. Sedangkan Pengkab dan Pengkot yang sudah mendapatkan SK yakni Kota Malang, Kabupaten Blitar, Ngawi, Surabaya, Jember dan Banyuwangi.

Sehubungan dengan kondisi tersebut, cabang tinju terancam tidak bisa dipertandingan di Porprov yang rencananya akan digelar 23-30 Juni mendatang. Karena mayoritas Pengkab dan Pengkot tidak memiliki SK pengesahan dari Pengprov.

Terkait hal itu, KONI Jatim berupaya untuk memfasilitasi keinginan Pengkot dan Pengkab yang belum memiliki SK agar bisa mendapatkan SK dari Pengprov Pertina Jatim. Kemarin KONI Jatim mengundang 13 Pengkab dan Pengkot untuk berkordinasi di kantor KONI Jatim.

“Kami diundang KONI untuk kordinasi kepengurusan. Kita semua hadir. Justru dari Pengprov Pertina Jatim yang tidak hadir. Tidak tahu apa alasanya. Padahal sudah diundang,” jelas Sekretaris Pengkab Pertina Probolinggo, Chalid Abubakar

Diakui Chalid, semua yang hadir sangat kecewa. Karena di daerah sangat menginginkan pengesahan. Pihaknya sendiri telah mengajukannya sejak 2010. “Kondisi ini sangat menghambat pembibitan di daerah. Apalagi untuk masalah pendanaan,” tuturnya.

Menurutnya program kerja Pengprov Pertina Jatim tidak menyentuh hingga daerah. “Kita ini ibarat tidak punya induk,” imbuhnya. Hal senada diungkapkan Jono, salah satu pelatih tinju asal Jombang. Terkait dengan konflik tersebut akhirnya merembet ke prestasi.

Dicontohkan pada Pra PON hanya meloloskan 1 atlet. “Itupun hanya dicomot saja, tidak ada seleksi. Kita sulit untuk mencetak atlet. Karena di daerah tidak ada pembinaa,” katanya.

Sedangkan menurut Iskanto, pelatih tinju asal Malang, ada keinginan untuk menyatakan mosi tidak percaya kepada Pengprov Pertina. “Namun kita belum ingin melakukan hal seperti itu. Tapi yang pasti kami sangat kecewa. Ini ironis sekali,” tandasnya.

Diakui bahwa kesulitan tanpa SK, adalah memutus mata rantai pembinaan. “Kami hanya ingin memajukan tinju di jatim. Kami minta secepat kalau bisa pengurus Pengprov diganti,” katanya.

Sementara itu Gatut Suseno, wakil sekretaris KONI Jatim mengatakan pihaknya akan memfasilitasi serta mengkomunikasikan ke Pengprov Pertina. Apakah masih ada kekurangan administrasi. “Jangan hanya gara-gara persoalan adminitrasi justrui yag dirugikan atlet. Karena yang punya atlet itu cabor,” terangnya. @angga_perkasa

 

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Trending Articles