
LENSAINDONESIA.COM: Situasi sosial politik di Indonesia memang pelik. Bahkan, ibukota Indonesia, DKI Jakarta dinyatakan sebagai salah satu daerah dengan nilai rendah dalam penyampaian ekspresi sosial politik. Hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Institute for Policy Research and Advocacy/ELSAM). Dalam hasil survei yang diumumkan hari ini, skor ekspresi sosial politik Jakarta menempati skor 43,75. Skor rendah ini lantaran rumitnya penyelesaian masalah sosial politik yang dihadapi di wilayah yang dipimpin oleh Joko Widodo (Jokowi) ini.
Menurut ELSAM, sebagai pusat dari seluruh dinamika sosial dan politik di negara ini, hal ini menjadi tantangan berat bagi Jakarta dalam melindungi ekspresi sosial politik.
Baca juga: Kurang persiapan, Menpora ngotot adakan ISG di Jakarta dan Arogan, IPPM tuntut Kepala PD Pasar Jaya Pasar Minggu diganti
“Jakarta menjadi kota yang buruk dalam kebebasan berekspresi. Masih banyak kejadian kekerasan terhadap pers yang terjadi di wilayah Ibu Kota ini,” ujar Peneliti ELSAM, Wahyudi Djafar, di Kedai Tjikini, Jakarta Pusat, Kamis (30/05/2013).
Hal itu, Wahyudi menjelaskan, DKI Jakarta dengan kemajemukan seluruh situasi kebebasan berekspresinya tidak lebih baik dari Papua sebagai wilayah konflik. Hasil survei ELSAM Papua menduduki peringkat terbawah dengan skor 31,25. Kompleksitas masalah yang dihadapi Jakarta, sebagai ruang pertemuan berbagai macam etnis, agama dan kepentingan menjadikan tantangan tersendiri dalam perlindungan kebebasan berekspresi.
“Berbagai persoalan yang menghadapi Jakarta menempatkan kebebasan berekspresinya pada skor 60,41,” terangnya.
Masih buruknya ekspresi sosial politik, itu juga menjadi catatan penting bagi Jakarta, mengingat, lanjut Wahyudi, posisi Jakarta sebagai pusat dari aktivitas politik nasional negara ini.
“Masih banyak kejadian represif yang dilakukan aparat keamanan terhadap para demonstran yang melakukan aksi damai serta kekerasan terhadap jurnalis,” imbuhnya.
Survei pada dimensi politik yang dilakukan oleh ELSAM mengambil sample dari 5 Propinsi yaitu Papua dengan skor 31,25, Jogjakarta dengan skor 43,75, DKI Jakarta dengan skor 43,75, Kalimantan Barat dengan skor 68,75 dan Sumatera Barat dengan skor 75,00 berdasarkan sejauhmana kebebasan berekspresi suatu wilayah di Indonesia. @yuanto
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D63028258.9898e6f2d709e67879864f91345d0c63%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D24654617.9898e6f2d709e67879864f91345d0c63%3B)