
LENSAINDONESIA.COM: Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) menginginkan adanya koalisi akbar dengan massa organisasi keislaman Muhammadiyah. PKPI menilai dengan merangkul massa Muhammadiyah maka berpotensi memperoleh suara yang besar.
Ketua Umum PKPI Sutiyoso mengatakan kadernya bersama massa Muhammadiyah akan bersama-sama memperjuangkan keadilan. Namun demikian, Sutiyoso berjanji tidak akan membawa Muhammadiyah ke ranah politik.
Baca juga: Berusaha netral, Muhammadiyah bolehkan anggota gabung ke PKPI dan Penuh intrik, FITRA desak pemerintah batalkan kenaikan BBM
“Saya pikir di Indonesia belum ada keadilan yang dibangun secara merata. Masih banyak masyarakat yang tidak memperoleh keadilan. Oleh karena itu, kunjungan kami kesini akan bersama-sama berjuang mencari keadilan,” ujar Sutiyoso di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta Pusat Rabu (29/05/2013).
Dengan mendatangi kantor Muhammadiyah, ia berharap akan terbentuk suatu koalisi dengan massa Muhammadiyah. Meski optimis dapat menarik simpati massa Muhammadiyah, Sutiyoso belum bisa menargetkan berapa banyak massa Muhammadiyah tertarik ke PKPI.
“Target tidak ada. Kita liat nanti karena memang tidak bisa diprediksi,” ujarnya pria yang disapa akrab Bang Yos ini.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menyambut baik kedatangan PKPI ke Muhammadiyah. Menurut dia, memang diperlukan adanya kerjasama dan kemitraan semacam koalisi antara kelompok masyarakat, partai politik dan organisasi masyarakat.
“Saya berpendapat pemecahan bangsa harus diselesaikan secara bersama. Jangan ada pihak merasa bisa menyelesaikan masalah itu sendiri. Permasalahan besar tidak bisa diselesaikan oleh satu organisasi,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, untuk membentuk koalisi akbar diperlukan sikap sejati seperti misalnya mengedepankan orientasi kepada kepentingan masyarakat bukan pada kepentingan politik saja.
“Koalisi yang berorientasi pada politik itu hanya koalisi basa basi atau koalisi semu,” terangnya.
Din juga menerangkan, sebagai organisasi, Muhammadiyah tak mengekang kepada massanya untuk tidak berpolitik. Namun demikian, kata dia, Muhammadiyah tidak bisa diklaim oleh parpol manapun.
“Sesuai khitoh, Muhammadiyah sebagai ormas Islam tidak terkait dengan parpol manapun. Sehingga, tidak ada yang mengklaim Muhammadiyah merupakan partai X,” katanya.
Meski tak berafiliasi dengan parpol, Din menambahkan, pihaknya tak melarang massa Muhammadiyah untuk bergabung pada suatu parpol. Din mengungkapkan, dari 35 juta warga Muhammadiyah setidaknya ada 20 juta warganya pemilih dalam Pemilu.
“Mereka pun sudah ada yang bergabung ke Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Demokrat. Dan, sekarang PKPI,” pungkasnya. @yuanto
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D44912503.e47e19493abbc1bcf5c4499e53151473%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D59470138.e47e19493abbc1bcf5c4499e53151473%3B)