Kuasa hukum DS nilai kesaksian Teddy Rusmawan ngawur

LENSAIDONESIA.COM: Tim Kuasa Hukum terdakwa perkara korupsi simulator SIM Irjen. Pol. Djoko Susilo, Jeniver Girsang, menyebut kesaksian AKBP Teddy Rusmawan sebagai rekayasa.

“Kami anggap itu adalah rekaan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara hukum,” kata Jeniver, tim kuasa Hukum Djojo Susilo, terdakwa korupsi Simulator SIM kepada wartawan di sela-sela persidangan di pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (28/05/2013).

Menurut Jeniver, kesaksian Teddy hanyalah sebuah informasi yang tidak memiliki bukti. Sebab, keterangan saksi tersebut tidak logis. Ia mengatakan, nilai Simulator SIM itu kurang lebih Rp.200 miliar. Kemudian, lanjutnya, berdasarkan kesaksian setelah dihitung proyek tersebut Rp.144 miliar.

“Bagaimana mungkin pengusaha mau memberikan Rp.33 Miliar, berarti dia tidak dapat untung dong. Makanya, kami anggap keterangan itu tidak bisa dipertanggung jawabkan,” katanya.

Selanjutnya, Jeniver menyampaikan, kesaksian dari Teddy Rusmawan juga harus berkaca pada kesaksian Budi Susanto selaku Direktur PT CCMA. Budi diduga memberikan uang sebesar Rp. 30 miliar kepada Djoko untuk memenangkan perusahaannya dalam proyek Simulator.

“Apabila Budi Susanto mengatakan benar, nanti kami akan tanya, uang itu dari mana. Tapi saya yakin dan percaya itu tidak logis. Hal itu hanya terkaan Teddy saja,” imbuhnya.

Dia menambahkan, terkait pernyataan Teddy soal pemberian uang Rp.4 miliar kepada M. Nazaruddin dan anggota Banggar DPR itu dinilai aneh.

“Agak aneh, apa urusan pak Djoko memberikan uang pribadinya untuk kepentingan politikus,” paparnya.

Jeniver melanjutkan, bukti yang diperlihatkan dalam persidangan tidak valid. Pasalnya, kata Juniver, waktu diperlihatkan bukti juga tidaka ada bukti tanda terima dari pak Djoko, yang ada hanya catatan saja.

“Kami khawatir uang Primkopol itu digunakan oleh orang lain, dengan timbulnya kasus ini seakan-akan dibebankan ke pak Djoko Susilo.”@aligarut1