
LENSAINDONESIA.COM: Kementerian Sosial bekerjasama dengan berbagai pihak berniat menutup 50 lokalisasi di Indonesia. Untuk tahun ini, tercatat sebanyak 21 lokalisasi diantaranya ada di wilayah Jatim. yakni 3 di Surabaya, 11 di Banyuwangi, dan 7 di Kabupaten Malang, akan ditutup. Hal ini disampaikan Menteri Sosial, Salim Segaf Aljufri, saat seremonial penutupan lokalisasi Tambak Asri, Selasa (28/5/2013).
“Perlu pendekatan terpadu dan tuntaskan penutupan lokalisasi prostitusi, sehingga tidak menimbulkan masalah baru. Misalnya menyebar dan tidak terkendalinya praktik prostitusi,” kata Menteri Sosial, Salim Segaf Aljufri.
Baca juga: Ketua Komisi D DPRD Surabaya sebut walikota `asal ngomong` dan Puluhan warga Kremil `wadul` Komisi D DPRD Surabaya
Dirinya mencontohkan, penutupan lokalisasi Kramat Tunggak di Jakarta dan Saritem di Bandung berdampak bagi Wanita Tuna Susila (WTS) untuk beroperasi mandiri. Pendekatan budaya menjadi bagian penting dalam persoalan ini, bukan dengan represif.
Untuk itu pihaknya berharap peran serta tokoh masyarakat untuk menjadi pilar karena tingkat kepercayaannya diakui publik. ”Peran serta masyarakat sangat penting. Sebab disana ada nilai-nilai kearifan lokal yang dapat membantu permasalahan sosial,” ungkapnya.
Sekedar diketahui, Direktorat Rehabilitasi Tuna Sosial Kemensos hingga tahun 2012 tercatat 41.374 WTS tersebar di berbagai kota di 33 provinsi di Indonesia. Jumlah terbesar WTS terdapat di Jawa Timur sebanyak 7.793 dan lokalisasi terbanyak di Jawa Timur yaitu 47 titik.
“Kemensos melalui upaya pemberdayaan dan rehabilitasi sosial seperti kegiatan temu warga, bedah masalah dan potensi, pilihan usaha produktif dan pendampingan. Cara ini terbukti ampuh untuk mengatasi dampak sosial pasca penutupan lokalisasi,” katanya. @iwan_christiono
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D87066643.2252f8a0b7210191650c5466031f2161%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D29246118.2252f8a0b7210191650c5466031f2161%3B)