PG Pagotan minta petani pertahankan luas lahan tebu

LENSAINDONESIA.COM: Pabrik Gula (PG) Pagotan, di Kecamatan Geger, mengharapkan bantuan petani dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur.

Bantuan yang diharapkan adalah agar luas lahan tanaman tebu terus terjaga dan dapat ditingkatkan.

“Kami berharap kepada petani dan pemerintah, dalam hal ini Pemkab Madiun dapat membantu ketersedian lahan bagi tanaman tebu. Agar target diberikan atau dibebankan kepada bisa tercapai,” ujar Administratur (Adm) PG Pagotan Imam Cipto Suyitno, saat Selamatan Buka Giling Tahun 2013, Sabtu (18/05/2013).

Ia menyatakan, PG Pagotan dalam musim giling ini mendapatkan target produksi 444 ribu ton. Jumlah ini naik dibanding musim giling 2012 lalu, yang memasang target produksi 380 ribu ton.

Imam mengatakan, lahan tanaman tebu PG Pagotan tersebar di daerah yaitu Kabupaten Madiun, Ponorogo dan Magetan dengan luas 5.900 hektar.

“Sebagian besar lahan ada di Kabupaten Madiun, sekitar 80 persen. Sisanya di Kabupaten Ponorogo dan Magetan,” katanya.

Jadi, lanjut Imam, Kabupaten Madiun menjadi penyumbang terbesar produksi PG Pagotan ini.” Kami berharap petani dan Bupati Madiun dapat memberikan andil bagi lauasan tanaman tebu,” harap dia.

Menanggapi permintaan itu, Bupati Madiun H Muhtarom menyatakan pihaknya terus mendorong petani untuk menyediakan lahan bagi tanaman tebu.

Dalam hal lain, Muhtarom berpendapat, agar petani tidak menerapkan pola tanam padi tiga kali dalam setahun. Sebab pola tersebut tidak menghasilkan hasil panen akan kurang baik.

Ia meminta petani untuk beralih pola tanam. Misalnya, dua tahun ditanami padi diselingi palawija, maka tahun ke tiga perlu ditanami tebu.

Hal ini guna menjaga kondisi tanah tidak makin menurun, sehingga produksi padi bisa terjaga.

“Pola tanam tiga kali setahun dapat mempengaruhi unsur hara dalam tanah,” paparnya. “Apalagi, saat ini ada Perda Propinsi Jatim mengatur soal tebu dan lainnya, salah satunya rendemen harus mencapai 8 persen,” tambahnya meneragkan.@arso