
LENSAINDONESIA.COM: Presiden Konferedasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nuwawea mengaku kecewa dengan respon pemerintah terkait runtuhnya tambang bawah tanah (under ground) area Big Gossan PT Freeport Indonesia. Ia menginginkan Presiden SBY bertindak tegas dalam penanganan kecelakaan kerja terbesar sektor pertambangan.
“Pemerintah belum bersuara dan mengambil langkah yg serius. Kita mendesak seluruh kekuatan bangsa untuk mendesak Presiden turun tangan,” ujar Andi Gani di sekertariat Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI), Jakarta, Jumat (17/5/13).
Baca juga: Warga Papua padati Bundaran HI, aksi Greenpeace pun tenggelam dan Foto : 'Soul of Papua' Perayaan 50 tahun Papua di Bundaran HI
Andi membandingkan kinerja SBY dengan mantan presiden Chili, Hugos Chavez. Menurutnya, Presiden Chile jauh lebih baik dibandingkan SBY karena peduli dengan pekerja sektor pertambangan.
“Sikap lambat pemerintah pusat, presiden, Kementerian ESDM berbeda dengan Presiden Chili yang turun langsung ke lapangan,” sindirnya.
Seperti diketahui, bencana longsor kembali terjadi di areal tambang PT Freeport Mimika, Papua. Kejadian ini mengakibatkan atap terowongan QMS Underground area Big Gossan tiba-tiba runtuh sekitar pukul 07.45 WIT, Selasa (14/5/13). Kejadian longsor berlokasi di sekitar
jalan masuk ke terowongan area Big Gossan Mil 74. Berdasarkan informasi yang dihimpun, diperkirakan jumlah korban mencapai 39 orang. Pihak penyelamat telah berhasil menyelamat 23 orang yang terjebak dalam terowongan itu. 5 dari 23 orang korban telah dinyatakan meninggal. Jenazah korban meninggal telah dibawa ke RS SOS Tembagapura.@priokustiadi
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D74015559.f34ab34cddc9690abf67e80845664106%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D24761415.f34ab34cddc9690abf67e80845664106%3B)