Quantcast
Channel: lensaindonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Organda Semarang desak pemkot perbaiki manajemen transportasi

$
0
0

LENSAINDONESIA.COM: Organisasi Angkutan Darat (Organda) Semarang mendesak pemerintah Kota Semarang untuk memperbaiki manajemen transportasi di Semarang. Harapannya, agar tidak terulang kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan rem yang tidak berfungsi dan atau kesalahan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Pemerintah Kota Semarang selayaknya melakukan evaluasi dan perbaikan manajemen transportasi. Di antaranya melalui penataan trayek sesuai kebutuhan konsumen dengan ketersediaan angkutan. Jangan sampai trayek sudah penuh masih saja ditambah, sehingga terjadi persaingan dan muncul kasus sopir rebutan penumpang,” ungkap Ketua DPC Organda Kota Semarang, Deddy Sudiardi di Semarang, Selasa (7/5/2013).

Baca juga: Pemkot Semarang diminta ikut tanggung jawab atas kecelakaan `karambol` dan Penganggaran TPP Semarang Rp 95 Miliar Diminta Dibatalkan

Sementara mengenai kelayakan, pihak Organda selama ini telah meminta kepada seluruh pengusaha angkutan untuk terus memperhatikan kelayakan kendaraan, sebelum berangkat dengan terlebih dahulu ada pengecekan oleh montir.

Organda juga berharap adanya bantuan dari pemerintah Kota Semarang untuk kegiatan menata peremajaan moda transportasi. Menurut Dedy ada sekitar 50% jumlah angkota (angkutan kota) yang sudah selayaknya dilakukan peremajaan. “Bantuan baik dari APBD maupun APBN untuk peremajaan kendaraan karena ada 50 persen dari jumlah angkutan di Kota Semarang yang membutuhkan peremajaan. Bantuan pemerintah itu bisa berupa pinjaman murah,” tuturnya.

Sementara itu, pakar transportasi Semarang, Djoko Setiyowarno menilai selama ini pemerintah kota Semarang belum memihak pada transportasi umum yang efektif dan murah. Buruknya manajemen transportasi public selama ini menjadi faktor penyebab kecelakaan. “Sopir mengantuk, rem blong, adalah imbas dari kegagalan pemerintah dan pemda untuk menyehatkan kondisi angkutan umum,” terangnya.

Sehingga kejadian kecelakaan yang terus meningkat akhir-akhir ini, menurut Djoko seharusnya bisa sebagai pertanda bangkitnya pelayanan transportasi publik yang manusiawi. Perhatian serius pemerintah dan pemda untuk bisa segera melakukan revitalisasi transportasi umum di Semarang.

“Jangan tunda lagi perbaikan manajemen transportasi umum yang nyaman, sehingga tidak ada kejadian yang serupa dengan angka kecelakaan yang tinggi. Misalnya buat kebijakan terhadap sopir angkutan umum dengan sistem gaji bulanan, sehingga sopir bukan dengan target setoran. Perlu rancanangan yang matang, dan pemerintah harus tegas,” tegasnya. @nur

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Trending Articles