Quantcast
Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Komisi I DPR: Pemerintah harus tarik Dubes RI, pulangkan Dubes Inggris

Image may be NSFW.
Clik here to view.

LENSAINDONESIA.COM: Kecaman kepada Inggris terkait penerimaan OPM (Organisasi Papua Merdeka) terus bergema. Kali ini, giliran Anggota Komisi I DPR RI, Mardani Ali Sera yang mengecam tindakan pemerintah Inggris. Wakil rakyat ini menduga, penerimaan kantor OPM mempunyai motif khusus Inggris di tanah Papua.

“Kejadian Inggris mengizinkan kantor Papua Barat Merdeka juga bagian dari strategi nasionalnya,” ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Senin (06/05/2013).

Baca juga: Komisi I DPR: Panglima TNI harus evaluasi total pembinaan prajurit dan Dubes RI di Lebanon jadi warga kehormatan Indobatt

Menurut politikus PKS ini, dirinya meminta agar pemerintah Indonesia bersikap tegas. Salah satu sikap Indonesia yakni, dengan memberikan ultimatum kepada Inggris untuk segera menutup kantor OPM di Oxford.

“Buat langkah yang tegas, kasih ultimatum. Jika sampai tiga bulan tidak ada indikasi sikap positif pemerintah Inggris, ambil langkah diplomatis. Tarik Dubes kita, dan pulangkan Dubes mereka,” tegasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, jika dalam enam bulan juga tidak ada itikad baik dari Inggris, agar Indonesia menghentikan hubungan diplomatis dengan Inggris.

“Jika enam bulan tidak ada kemajuan, bekukan hubungan diplomatis kita. Jika tidak juga ada, putuskan hubungan kita,” tandasnya.

Seperti diketahui, menurut Wenda, kerja sama kantor perwakilan Papua Merdeka di Oxford dengan kantor perwakilan Papua Merdeka lainnya, terutama yang berada di Port Moresby, Papua New Guinea (PNG), juga akan terus ditingkatkan.

Sementara itu, Andrew Smith, dalam kesempatan tersebut menyambut baik dibukanya kantor resmi perwakilan Papua Merdeka di Oxford, dan ia berjanji akan terus membantu Papua melalui Parlemen Internasional Untuk Papua yang telah dibentuk dua tahun lalu.

“Tuan Walikota Oxford juga memberikan dukungan dan pesan sebelum memotong pita tanda dibukanya kantor ini tadi,” ujar Smith dalam sambutannya.

Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Paul Aiton, Pemain Rugby Nasional dari Papua New Guine, Jenifer Robinson dan Charles Foster, dari kelompok pengacara internasinal untuk Papua Barat, mahasiswa dari Universitas Oxford, warga Papua di Belanda, serta pendukung Papua Merdeka di Inggris.@endang

Image may be NSFW.
Clik here to view.
alexa
Image may be NSFW.
Clik here to view.
ComScore
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Quantcast
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Google Analytics NOscript
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Image may be NSFW.
Clik here to view.
alexa
Image may be NSFW.
Clik here to view.
ComScore
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Quantcast
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Google Analytics NOscript

Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Trending Articles