Quantcast
Channel: lensaindonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Pemkot Semarang diminta ikut tanggung jawab atas kecelakaan `karambol`

$
0
0

LENSAINDONESIA.COM: Kecelakaan maut Bus PO Nugroho, nopol H 1574 AG, Jumat (3/5) kemarin, di Jl dr Wahidin, Semarang, dengan 3 korban jiwa dan beberapa orang luka serius menjadi perhatian banyak publik. Tabrakan `karambol` disinyalir lantaran rem blong sehingga laju kendaraan tak terkendali.

Dalam kasus itu, kelayakan jalan alat transportasi menjadi penting walaupun dugaan sementara dikarenakan rem blong. Meski untuk memastikan kelayakan alat transportasi menjadi penanggung jawab pemilik kendaraan, setidaknya pemerintah juga mempunyai tanggung jawab yang tak kalah pentingnya, yaitu pengawasan kelayakan moda transportasi dan kondisi transportasi di Semarang.

Baca juga: Dishubkominfo Semarang janji evaluasi `Tanjakan Tanah Putih` dan Tiga tewas, enam luka parah dalam kecelakaan `karambol` di Semarang

Menurut Pakar Transportasi Semarang, Djoko Setijowarno kepada LICOM, mengaca kasus kecelakaan maut itu diharapkan pemerintah kota (Pemkot) Semarang memperhatikan buruknya moda transportasi di wilayahnya.

Sehingga menurutnya, meski uji kelayakan menjadi penting tetapi sebenarnya akar masalahnya bukan hal itu, tetapi pelayanan transportasi umum di Semarang yang semakin buruk. “Dalam kasus kecelakaan maut itu, Polantas jangan terburu-buru menyalahkan sopir sebagai pelaku tunggal kecelakaan. Karena pemerintah /pemda jelas punya andil terhadap kejadian,” terangnya.

Menurutnya buruknya manajemen transportasi publik di negeri ini terbukti dengan grafik angka kecelakaan yang semakin naik. Bahkan sering terjadi kecelakaan yang konyol, seperti akibat rem blong, sopir ngantuk ataupun lalulintas yang semrawut. “Ini adalah imbas dari kegagalan pemerintah Semarang menyehatkan kondisi angkutan umum,” tukasnya.

Kecelakaan karambol kemarin adalah satu kasus dan bisa menimpa pada kasus lain, dengan model yang sama. “Hal ini sebenarnya bisa dijadikan acuan bangkitnya pelayanan transportasi publik yang lebih manusiawi atau bisa mungkin menjadi terpuruknya kondisi transportasi umum yang tidak mendapatkan perhatian serius dari pemerintah,” tambahnya.

Maka seharusnya pemerintah Kota Semarang mau mengambil hikmah mendalam untuk segera merevitalisasi transportasi umum. “Jangan tunda lagi dengan berbagai alasan, ingat janji pemenang pilkada Kota Semarang tahun 2010-2015 telah menjanjikan perbaikan moda transportasi umum. Sehingga jangan ada lagi kejadian serupa,” terangnya. @nur

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Trending Articles