Clik here to view.

LENSAINDONESIA.COM: Untuk membantu meningkatkan pelayanan manajemen kepelabuhan PT Pelindo II atau yang juga dikenal sebagai Indonesia Port Corporation (IPC) II. PT Pelindo II melakukan kerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Kerjasama tersebut mencakup program pendidikan, penelitian, pelatihan bidang perencanaan dan manajemen operasional kepelabuhan dan logistik, material handling equipment, perkapalan, rekayasa pantai, serta pengimplementasian program corporate social responsibility (CSR).
Kerjasama dalam bidang pendidikan dijalankan melalui program pelatihan dari ITS kepada pegawai IPC. Sedangkan pengabdian masyarakat yaitu penyediaan tenaga ahli dan peralatan laboratorium oleh ITS.
Rektor ITS Tri Yogi mengatakan, ITS sangat mendukung kerjasama yang dilakukan ini. Karena selain bisa memberikan ilmu dalam pelatihan, juga bisa memberikan kesempatan pada para dosen di ITS untuk lebih mengenal banyak kondisi di lapangan.
“Jadi dosen tidak harus melulu belajar dari buku saja,” ujarnya usai penandatanganan memorandum of understanding (MoU) di Gedung Rektorat ITS, Senin (14/1).
.
Selain itu, lanjutnya, ITS juga siap memberikan dukungan apa saja yang akan dilakukan Pelindo II untuk membantu efisiensi.
“Karena banyak yang harus dibenahi dalam penanganan kepelabuhan dan transportasi laut lainnya di wilayah Indonesia,” tandas Tri Yogi.
“Jurusan Teknik Perkapalan dapat bekerja sama dalam penyediaan sarana operasional kapal di pelabuhan,” tambah Prof Ir I Ketut Aria Pria Utama MSc PhD CEng FRINA, Ketua Jurusan Teknik Perkapalan ITS.
Selain itu, Jurusan Teknik perkapalan juga turut menawarkan pembuatan kapal tunda yang menggunakan penggerak konvensional. Ketut menjelaskan keamanan sistem operasi kapal tunda telah diuji secara akurat di laboratorium hidrodinamika.
Dalam kerjasama ITS dan IPC sejak tahun 2013 hingga 2015 ini, Jurusan Sistem Teknik Perkapalan (Siskal) juga menawarkan kerjasama risk based inspection maintainence for material. Dengan pemfokusan pada maintenance tersebut, keuntungan yang didapat bisa lebih baik, dan pengeluaran yang dikeluarkan akan lebih murah.
Dalam penandatanganan MoU, R J Lino turut menerangkan tiga tahapan perkembangan IPC II hingga saat ini. Periode pertama, sebelum tahun 2009, yaitu massive internal dan external challenge. Dalam periode tersebut pihak atasan masih harus memberikan kinerja yang nyata. Hal tersebut disebabkan karena masih belum adanya hubungan yang sesuai antara karyawan dan atasan.
“Menginjak periode kedua yaitu antara tahun 2009 hingga 2012, sudah mulai melakukan transformasi bagian pertama. Di periode tersebut IPC mulai mendorong pertumbuhan Indonesia,” terang Lino.
Perkembangan IPC pun terbukti hingga periode ketiga ini, yaitu di atas tahun 2012 yang mengalami perbaikan.
“Salah satu cara meningkatkan perkembangan pelabuhan di Indonesia yaitu dengan menurunkan biaya penurunan barang agar bisa lebih murah,” terang Lino.
Karena kenyataannya pengiriman barang dari Jakarta ke padang harganya relatif lebih mahal dibandingkan transit di daerah Hamburg. Oleh karena itu, salah satu solusi yang akan dilakukan yaitu membuat jalur pendulum Indonesia. Pendulum Indonesia sendiri meliputi daerah sinergis seperti Belawan, Batam, Surabaya, Makassar dan Sorong.@ian
Image may be NSFW.
Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D35375019.8b443ae0bba56930b4a979e5d1c82759%3B)
Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D80156326.8b443ae0bba56930b4a979e5d1c82759%3B)