Clik here to view.

LENSAINDONESIA.COM: DPRD Jatim setuju akan mengevaluasi dan memberikan rekomendasi terkait perbaikan sistem pendidikan di Indonesia. Sikap ini untuk menanggapi berbagai kasus yang ditemukan dalam pelaksanaan Unas.
Menurut Anggota Komisi E DPRD Jatim, Saleh Ismail Mukadar, 60 persen dari total sekolah yang ada di Jatim disinyalir menggunakan joki pada pelaksanaan Unas 2013. “Tarifnya pun semakin berkembang seiring kebijakan baru pelaksanaan unas dan banyaknya paket soal,” sebut Saleh Ismail Mukadar, Jumat (3/5/2013).
Baca juga: Polrestabes simpan 727 kotak naskah Unas SD di gedung Bharawira dan DPRD Jatim ajak mahasiswa beri rekomendasi sistem pendidikan
Penyebab dugaan penggunaan joki, selain kurang tepatnya peraturan baru pelaksanaan unas, pihak sekolah juga tidak mau siswanya banyak yang tidak lulus. Sebab, ini berdampak pada nama baik sekolah di mata publik.
Menurut Saleh, pelaksanaan Unas di Indonesia bukan menjadi penentu kelulusan, sehingga berimbas pada masa depan siswa. Karena itulah perlu pemetaan pendidikan agar para siswa yang hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bisa teratasi. ”Artinya, pemerintah tidak perlu membuat kriteria lulus atau tidaknya siswa pada pelaksanaan unas yang menjadi akhir masa pembelajaran siswa di sekolah,” tandasnya. @Panjichuby_666
Image may be NSFW.Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D25510524.1dd15cdbc9f42067111d2ec20fda10b5%3B)
Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D75192404.1dd15cdbc9f42067111d2ec20fda10b5%3B)