Clik here to view.

LENSAINDONESIA.COM: Beberapa warga mengeluhkan buruknya kualitas Raskin (Beras Miskin). Tak hanya itu beberapa sak didapati banyak beras berkutu, hal ini membuat beberapa masyarakat kesal karena beras tersebut tak layak untuk dikonsumsi.
Kepala Gudang Bulog Pacitan, Didik Dimyati, menuturkan pihaknya tidak tahu terkait hal ini. “Bulog siap mengganti jika memang ada beras yang rusak,” tuturnya, Rabu (1/5).
Baca juga: Tidak valid, Dinkes Pacitan tarik 3.019 kartu Jamkesmas dan Dishub gandeng Polri awasi jembatan timbang
Ditambahkannya, ada kemungkinan kerusakan beras tersebut dikarenakan terlalu lama disimpan. “Kondisi beras lembab sehingga menjadi rapuh dan mudah berjamur,” lanjutnya.
Kemungkinan lain, masih adanya tunggakan warga (raskin bulan kemarin mungkin belum dibayar) sehingga raskin tidak segera dibagikan.
Satu sak raskin berisi 15 kilogram beras. Kebijakan desa untuk meminimalisasi iri nya warga yang tidak mendapat raskin menyebabkan satu sak raskin dibagi tiga kepala keluarga.
“Jadi satu KK mendapat jatah 5 kilogram,” imbuhnya. Untuk satu kilogram raskin ditebus dengan harga Rp 1600. “Jadi harga satu sak raskin (15 kg) hanya 8 ribu,” terusnya.
Melihat dari kerusakan, diduga raskin tersebut telah berumur 6 bulan lebih tanpa perawatan khusus. “Kemungkinan, terlalu lama ditaruh di tempat lembab,” tandasnya.
Sementara itu, Camat Arjosari, Dwi Harjanto menuturkan, hanya di RT 1 RW 7 saja yang mendapatkan raskin berkualitas buruk tersebut. “Yang lainnya bagus kok,” katanya.
Beras “kutu” itu baru diambil oleh warga dua hari lalu. Setelah diusut ternyata proses distribusi yang mengalami kendala. “Beras tersebut merupakan raskin bulan januari-februari. Lama ngendon di RT dan baru diambil oleh warga kemarin,” terusnya.
Desa Semo memang desa paling lama pendistribusiannya. Bahkan, salah satu perangkat desa mengakui pendistribusian baru dijalankan setelah dua bulan. “Misalnya januari-februari. Nanti dibagi waktu bulan februari. Jadi warga langsung dapat dua sak,” paparnya.
Akibatnya, kondisi raskin tidak layak konsumsi. Selain itu, panen raya juga menjadi salah satu sebab lamanya distribusi raskin. “Karena panen, warga memilih makan beras panennya sendiri. Beras raskin tidak kunjung mereka ambil,” pungkasnya. Kendati demikian, pihak bulog telah mengganti raskin yang rusak tersebut. @rachma
Image may be NSFW.Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D22822875.ad315fa24286a5fdfad447f2cc6f5a34%3B)
Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D11291077.ad315fa24286a5fdfad447f2cc6f5a34%3B)