Quantcast
Channel: lensaindonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Terhambat dana, atlet SMANOR gagal bersinar dilevel Internasional

$
0
0

LENSAINDONESIA.COM: Kepala UPT SMA Negeri Olahraga (SMANOR) Jawa Timur kembali tersenyum puas, hal tersebut terlihat setelah dalam empat bulan terakhir, atlet binaan SMANOR mampu mendulang 97 medali dari berbagai ajang, baik lokal, regional maupun nasional, dan itu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi satu-satunya sekolah olahraga.

Rinciannya, sebanyak 97 medali terdiri 35 emas, 35 perak dan 27 perunggu. Jika dilihat dari skala  kejuaran  atlet SMANOR mendapatkan 66 medali tingkat regional, 30 medali even nasional dan 1 medali  di level lokal.

Baca juga: 54 pelajar asing ramaikan Marathon Nasional Malang dan Dispora lebih utamakan official dari pada atletnya

“Dari hasil evaluasi kami cukup  puas karena rata-rata 80 persen atlet yang kita kirim pulang membawa medali. Seperti judo berangkat sembilan, tujuh dapat medali,” ujar Kepala UPT SMANOR, Zainal Arifin, Senin (29/4) siang.

Sementara dari 10 cabang olahraga binaan SMANOR, cabang karate menyumbang paling banyak medali. Total 12 emas, 2 perak dan 2 perunggu. Disusul atletik dan panjat tebing, sama-sama  mendulang 7 emas dan 10 perak. Bedanya, atletik 8 perunggu sedangkan panjat tebing 6 perunggu.

“Bisa jadi karena karate dan atletik memang empat bulan ini banyak kejuaraan,” ujarnya.

Justru yang mengejutkan terlihat di cabang olahraga voli pantai setelah berhasil mendominasi dalam Kejuaraan Indonesia Open seri I yang digelar di Padang, belum lama ini. Regu voli pantai SMANOR berhasil  membawa pulang satu emas dan satu perak. “Sudah dua kali mereka bisa mengalahkan atlet seniornya,” ucap Zainal.

Disinggung soal cabang sepak takwra yang mencatatkan sebagai-satunya cabor yang tidak mendapatkan medali, menurut Zainal bukan berarti prestasi menurun. Sebab, selain tidak banyak even, SMANOR lebih banyak menampilkan pemain lapis kedua.

“Belum ada kejuaraan, akhir tahun biasanya banyak. Untuk sepak takraw kita juga harus hati-hati, karena daerah lain mengawasi kita. Jateng try out ke sini, tapi yang kita tampilkan lapis kedua. Pemain inti kita simpan dulu,” elaknya.

Sementara di level internasional, belum ada atlet SMANOR yang bisa mendapatkan medali. Bukan lantaran tidak bisa bersaing, tapi terhambat dana.

“Untuk internasional kita tidak bisa memberangkatkan sendiri biasa melalui Pengprov cabornya. Kita sudah ajukan anggaran untuk ikut even internasional tapi memang belum di setujui,” ujarnya. @angga_perkasa

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Trending Articles