LENSAINDONESIA.COM: Departemen Pertahanan Rusia akan mengalokasikan 10 miliar rubel (sekitar Rp 300 milyar) untuk program pelatihan bagi pasukan khusus, ujar Jenderal Vladimir Shamanov, komandan pasukan khusus Angkatan Udara Rusia, VDV, kepada kantor berita Itar Tass, Rabu (24/4/2013). Rusia dikenal telah mengembangkan berbagai satuan pasukan khusus untuk medan tempur yang berbeda-beda.
Pasukan khusus, termasuk Operasi Pasukan Khusus, terdiri dari VDV dan unit khusus Angkatan Laut dan Angkatan Darat, akan dilatih di sebuah departemen intelijen militer dari Ryazan VDV Academy, sambung Shamanov. Namun, tak disinggung durasi pelatihan dan modul yang diberikan.
Baca juga: Perancis legalkan pernikahan sejenis bro! dan Sertijab Komandan Sesko TNI Bandung
Ditegaskannya, program tersebut akan diluncurkan dalam dua atau tiga tahun ke depan. Shamanov juga mengatakan ia telah mengusulkan pembentukan korps reaksi cepat dan pembentukan distrik militer terpisah yang “mobile” di Rusia.
Berbagai unit khusus yang mempunyai ciri khas masing-masing itu akan ditempatkan di bawah komando Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia. ”Itu akan mengakibatkan penciptaan komando taktis-strategis kelima yang akan memungkinkan untuk memberikan reaksi yang komprehensif terhadap ancaman dan tantangan baik di dalam maupun di luar negeri,” katanya.
Shamanov juga meyakinkan bahwa pihaknya akan terutama mendukung operasi pemeliharaan perdamaian di bawah naungan PBB serta operasi dilakukan sebagai bagian dari kewajiban Rusia untuk Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) sekutunya.
Rusia saat ini memiliki empat distrik militer (komando taktis-strategis) yang didirikan sebagai bagian dari reformasi militer yang dimulai pada tahun 2008, mempersempit enam distrik sebelumnya. (rez)
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D32374658.7893677ceeb34adc052ad60099d989f3%3B)
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D39415330.7893677ceeb34adc052ad60099d989f3%3B)