Quantcast
Channel: lensaindonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Sabotase Politik ‘Ganjal’ Bacabup Magetan Lakukan Perubahan

$
0
0

LENSAINDONESIA.COM: Sebuah harapan baru dan perubahan bagi perkembangan ekonomi kerakyatan dari sektor pariwisata Kabupaten Magetan lagi-lagi terganjal. Konsep penataan wilayah dengan target perolehan PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang digagas pemuda asal Tawanganom ini akhirnya kandas hanya karena sebuah sabotase politik.

Arif Rahman, Bacabup (Bakal Calon Bupati) Magetan, yang juga menjabat Direktur Eksekutif Badan Promosi Pariwisata Daerah Jawa Timur, merasa cukup kecewa karena realita atas strategi politik yang kini tengah dihadapi terlihat sangat tidak dewasa. Bahkan, terkesan ‘pembunuhan karakter’ bagi perkembangan pembangunan Kabupaten Magetan itu sendiri.

Di Kantor KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) Magetan, Jl Karya Dharma, Jumat (11/1/2013) malam, Arif Rahman yang saat itu terlihat tegang hanya bisa memohon maaf kepada masyarakat Magetan lantaran belum bisa menjadi harapan baru bagi masyarakat yang selama ini mendukungnya untuk maju di Pilbup (Pemilihan Bupati) Magetan.

Sabotase politik ini tampak nyata ketika pasangan Bacabup Arif Rahman bersama Bacawabup Suharto, yang juga mantan Dirut PDAM Magetan ini mendatangi Kantor KPUD Magetan, Jumat (11/1/2013) sekitar pukul 23.50 WIB. Lima Parpol (Partai Politik), yakni Partai Gerindra, Hanura, PKNU, PNI Marhaen dan PPP, yang sebelumnya memberikan dukungan penuh kepada pasangan ini tiba-tiba tidak muncul di Kantor KPUD.

“Sesuai aturan, bakal calon atau partai politik yang datang sebelum pendaftaran ditutup pada pukul 24.00 akan diproses. Sementara, yang datang setelah ini kami nyatakan tidak bisa mendaftar karena sekarang pendaftaraan ditutup,” ujar Hendrad Subiakto, salah satu Komisioner KPUD, Hendrad Subiakto, ketika menerima pasangan Bacabup Arief-Suharto.

Ketidakhadiran lima parpol pendukung pasangan ini agaknya membuat gusar anggota KPUD. Sehingga, antara KPUD, Panwas dan Bacabup sepakat untuk tetap menunggu hingga pukul 01.00 WIB (dini hari). Sayangnya, kelima parpol yang sudah ditunggu-tunggu itu kembali tidak juga muncul di Kantor KPUD.

Arif pun akhirnya sadar, sabotase politik dari salah satu pasangan Cabup kini tengah dialaminya. Artinya, salah satu Cabup tidak ingin dia maju di Pilbup Magetan. Apalagi, kabar yang berkembang menyebutkan, jika kelima Parpol yang mengaku mendukung pasangan Arif-Suharto ini ternyata sebelumnya juga berkomunikasi dan disebut-sebut ‘dibeli’ oleh pasangan Djoko Prabowo, yang maju dengan kendaraan Partai Demokrat.

“Salah satu pasangan yang sudah mendaftar sepertinya sangat tidak menginginkan saya maju dalam pemilukada. Ini sebuah sabotase politik,” tegas Arif, seraya menyebutkan ini sebuah realita politik yang tidak dewasa.

Namun demikian, pemuda asal Tawanganom ini terlihat tetap tegar menerima kenyataan. “Meski saya dipermainkan dan disabotase seperti ini, saya seperti telah memenangkan pertarungan di luar arena pemilukada. Saya tak perlu merasa dipermalukan,” jelasnya. @LI-10

 

 

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Viewing all articles
Browse latest Browse all 50591

Trending Articles