Ketua KPU ‘tersenyum’ lembaganya digugat Yusril ke MK

LENSAINDONESIA.COM: Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Malik ‘keukeuh’ bahwa institusi yang dipimpinnya tetap memberlakukan Peraturan KPU (PKPU) No.13 tahun 2013 pasal 19 huruf I ayat 2. Ia siap bila Peraturan KPU digugat Yusril Ihza Mahendera ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Husni menegaskan, landasan yang dipakai sudah sesuai prosedur hukum dalam undang-undang (UU) Pemilu yang mengatur masalah perpindahan kader partai ke partai lain. Yaitu, cukup menyerahkan bukti surat dari pimpinan partai lama, dan menyatakan tidak lagi menjadi kader partai tersebut.

“Kemudian, bersangkutan menyerahkan bukti keanggotaannya (calon legislatif) di partai baru,” kata Husni Kamil kepada LICOM di Jakarta.

Sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra sebagai kuasa hukum Forum Anggota DPRD se-Indonesia mengajukan protes nota keberatan ke KPU atas Peraturan KPU No.13 tahun 2013 pasal 19 huruf I ayat 2 yang mengatur tentang anggota DPR dan DPRD harus berhenti sebagai anggota untuk maju sebagai Caleg melalui partai lain jika partainya tidak masuk sebagai peserta Pemilu.

Soal keberatan Yusril itu, Husni lagi-lagi menanggapi degan menebar senyum. “Pokoknya, anggota DPRD itu tetap harus keluar dari partai lama. Tetap seperti itu.”

Di tempat terpisah, Yusril Ihza Mahendra mengancam akan membawa PKPU No.13 tahun 2013 pasal 19 huruf I ayat 2 diuji materil ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Ancaman Yusril itu, ternyata disambut Husni dengan menyatakan siap dalam uji materil di MK.

“Sedang diuji di MK, tapi tidak tahu siapa yang ajukan di MK atau kelompok yang sama,” terang Husni.

Husni juga tetap bersikukuh akan memberlakukan Peraturan KPU tersebut, meski daftar calon sementara (DCS) tinggal beberapa hari untuk ditutup. Dan, semua harus ikut dengan peraturan yang ada.

“Hukum positif yang berlaku yang menyangkut pencalonan adalah PKPU No.13 tahun 2013 pasal 19 huruf I ayat 2,” tutupnya. @yuanto