Clik here to view.

LENSAINDONESIA.COM: Pohon mangrove sebagai penopang pulau, saat ini semakin memasuki masa kritis. Sekelompok warga peduli lingkungan ‘Patra Krida Wana Lestari’ minta pemerintah ‘turun tangan’ mengatasi perusakan hutan mangrove di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Thomas Heri Wahyono selaku Ketua kelompok, mengaku, sangat ‘kewalahan’ selama bertugas menjaga kelestarian ekosistem wilayah pesisir. Pasalnya, sering kali ada kapal mini ‘siluman’ tak bertanggungjawab yang mengangkuti bakau atau mangrove secara ilegal dengan melakukan pembabatan.
Baca juga: Waduh ! Yunani Bangkrut, Pulau-pulaunya Disewakan
“Kalau tertangkap, kita akan bawa ke sini, kita ambil kembali bakaunya. Kemudian, kita lepaskan orang dan kapalnya,” ujar Thomas Heri Wahyono yang berkunjung ke Lembong Pucung, Kampung Laut, Cilacap Jawa Tengah, Kamis (18/4/13).
Pria peraih Kalpataru 2010 ini, menegaskan, kegunaan pohon mangrove sangat besar. Selain sebagai penopang pulau, dahannya banyak digunakan sebagai bahan baku arang.
“Datangnya (kapal liar) dari kota Cilacap. Tanaman ini banyak manfaatnya, tapi tidak bisa sembarang ambil saja,” tandasnya.
Pada tahun 2013 ini, keadaan ekosistem Mangrove di Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah, terancam rusak. Pasalnya, hingga kini ekosistem mangrove hanya menyisakan 8.429 hektar, dan cuma sekitar 2.000 hektar mangrove yang kondisi bagus. @priokustiadi
Image may be NSFW.Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D61588551.46ce84ac04bf90b04b3f22fa0654e992%3B)
Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D81456908.46ce84ac04bf90b04b3f22fa0654e992%3B)