
LENSAINDONESIA.COM: Jadilah guru yang baik bagi anak-anakmu. Dan jangan jadi orang tua yang berwatak mirip robot dan materialistis.
Pernyataan itu diungkapkan Munif Chatib, motivator sekaligus pendidik di hadapan ratusan peserta seminar motivasional dengan tema “Menjadi orang tuanya manusia“ di Gedung Dharma Wanita, Jawa Tengah, Sabtu (12/1/2013).
Pakar multiple inteligencensi ini mengungkapkan, orang tua merupakan guru dan pendidik pertama dan utama di dalam kehidupan keluarga.
Kebanyakan fenomena orang tua bisa berwatak seperti robot dengan ayah dan ibu yang bertindak seperti robot, tanpa perasaan. Sifat ini cenderung mekanis dan tidak ada kehangatan di dalam keluarga tersebut, yang ada adalah suasana formal dan sangat kaku.
“Tidak ada kelembutan dan memudarnya arti cinta dan kasih sayang. Yang lebih tampak adalah suasana saling asing di antara suami, isteri, dan anak-anak. Mereka berinteraksi secara formal dan tidak tampak suasana keharmonisan sebuah keluarga, karena lebih dominan suasana kesibukan masing-masing anggota keluarga, seakan mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki ikatan kekeluargaan,“ terang Chatib.
Sementara, orang tua materialis adalah ayah dan ibu yang selalu menjadikan materi sebagai tolok ukur segala sesuatu. “Ayah merasa sudah menjadi orang tua hanya karena memberikan keperluan material bagi anak-anak. Ia bekerja mencari nafkah agar bisa memberikan kecukupan makan, pakaian dan papan bagi keluarga,“ jelasnya.
Dihadapan ratusan peserta seminar, Chatip meminta agar memilih menjadi orang tuanya manusia. Dengan menjadi orang tuanya manusia, bisa memposisikan ayah dan ibu yang terus menerus berusaha untuk mendidik anak dengan sepenuh hati. Selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi anak-anak, selalu berusaha menyayangi anak dan mengarahkan mereka menuju kebaikan dalam proses tumbuh kembang anak.
“Ketika anak menangis orang tua memahami bahwa yang diperlukan adalah perhatian dan kasih sayang. Ketika anak merajuk, orang tua memahami bahwa yang diperlukan adalah sentuhan hati dari ayah dan ibu, bukan sentuhan materi. Orang tuanya manusia memahami bahwa ada kewajiban yang tidak sekedar materi, lebih dari itu orang tua harus memberikan pemenuhan kebutuhan spiritual, kebutuhan intelektual, percontohan moral dan dukungan amal,“ tegasnya.
Sementara, Rahmasari, Ketua Panitia Kegiatan kepada LICOM mengungkapkan, acara seminar tersebut sebagai bentuk motivasi orang tua dan pendidik terhadap anaknya.
Kegiatan itu berlangsung rutin dan tak lebih 350 peserta tiap kegiatan mengikuti dengan hikmat. “Rata rata peserta dari kalangan guru, orang tua dan pelajar maupun mahasiswa,“ imbuhnya.
Diharapkan melalui seminar, peserta bisa mengambil peran dalam mendidik anak. “Dengan menjadi orang tuanya manusia tentu bisa merasakan dengan hati, menyapa penuh kelembutan, mendorong penuh motivasi, menyentuh dengan perasaan. Semoga kita bisa menjadi orang tuanya manusia, karena anak-anak kita adalah manusia dengan segala potensi yang utuh,“ imbuhnya. @nur
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D93254106.929b0d798f23004fb4674c0666dde4f6%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D87387237.929b0d798f23004fb4674c0666dde4f6%3B)