DPRD Jatim minta penjelasan pemindahan pipa gas Blok WMO

LENSAINDONESIA.COM: Komisi D DPRD Jatim mendesak PT Pertamina Hulu Energi Blok West Madura Offshore (PHE-WMO) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK-Migas) untuk memberikan penjelasan terkait rencana pemindahan pipa gas blok WMO.

Dalam waktu dekat, Komisi D DPRD Jatim akan memanggil PT PHE-WMO dan SKK-Migas untuk memberi penjelasan secara detail menyangkut proses pemindahan atau re-routing pipa gas dari blok WMO ke Gresik di wilayah Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS).

Anggota Komisi D DPRD Jatim Agus Maimun, mengaku telah menerima informasi dan keluhan dari pelaku usaha khususnya di Pelabuhan Tanjung Perak terkait ketidak jelasan program pemindahan pipa gas blok migas WMO yang sebelumnya diketahui memotong APBS.

“Kadin Jatim dan pelaku usaha di Tanjung Perak yang memberi info bila hingga saat ini belum mengetahui detail proyek pemindahan pipa gas bawah laut itu. Karena informasinya tidak pernah diberikan secara detail oleh PT PHE maupun SKK Migas,” kata Maimun,” sebutnya, Sabtu (6/4/2013).

Menurutnya, masyarakat umum khususnya pelaku usaha perlu mengetahui secara detail perihal proyek pemindahan pipa eks Kodeco itu. Sebab pipa gas bawah laut sepanjang 23 kilometer dari lepas pantai Madura ke Gresik tersebut sejak 2008 telah menjadi polemik dan dinilai merugikan perekonomian Jatim.

Selanjutnya, SKK Migas dan PHE-WMO, mesti menerangkan detail proyek itu, termasuk rencana pemasangan pipa baru yang nantinya mengganggu arus pelayaran kapal atau tidak. Detail proyek itu saat ini ditunggu masyarakat Jatim.

“Apalagi realitanya soal pipa gas eks Kodeco, DPRD dan masyarakat Jatim belum pernah tahu proses penyelesaiannya dan cenderung molor. Pemanggilan telah diagendakan, bahkan beberapa teman di Komisi D setuju jika PHE dan SKK Migas akan dipanggil pasca reses. Jadwal bisa dipercepat jika kondisinya mendesak,” ungkapnya. @Panjichuby_666