
LENSAINDONESIA.COM: Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akan terus berupaya untuk mengembangkan dan mempopulerkan bulutangkis di seluruh penjuru Tanah Air. Semua itu dilakukan karena olahraga bulutangkis juga mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bagi bangsa Indonesia.
Demi makin mempopulerkan dan mengembangkan cabang bulutangkis, PB PBSI melakukan nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan Coca Cola. Nota kesepahaman ini merupakan bentuk nyata perusahaan minumam asal AS tersebut untuk mendukung PBSI dalam ikut menggairahkan dan menginspirasi para pemain bulutangkis di Indonesia.
Baca juga: Tiga Wajah Baru di Bulutangkis Porprov Jatim 2013 dan Materi Tim Putra Berimbang
MoU ditandatangani oleh Ketua Umum PB PBSI Gita Wirjawan bersama Presiden Direktur Coca Cola Indonesia, Martin Gil di Ceria Room, Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu (3/4). Hadir pula Ketua Bidang Dana dan Usaha Anton Subowo, Kasubid Dana Usaha dan Keanggotaan Joseph Halim, Kasubid Humas dan Social Media Ricky Seobagdja. President of Coca Cola International, Ahmet Bozer, ikut menyaksikan acara penting tersebut.
Menurut Gita, induk organisasi bulutangkis Indonesia menyambut baik sinergi positif yang terjalin antara PBSI dan Coca Cola Indonesia. Dengan kelebihan masing-masing pihak, kerjasama ini dapat memberi inspirasi dan pendorong bagi para atlet Indonesia untuk terus mengobarkan semangat juara dalam diri mereka masing-masing. Dan lebih dari itu, memberikan semangat juara yang akhirnya dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk lebih mencintai bulutangkis.
Menurut Gita, penandatangan nota kesepahaman ini merupakan sebuah hari istimewa dalam peletakan fondasi batu pertama untuk kepentingan kemitraan antara PBSI dan Coca Cola. Lewat kerjasama ini, diharapkan bisa memberikan inspirasi yang sangat positif bagi pengembangan bulutangkis. Entah dari siapa pun untuk menjadi apapun.
“Semua itu sangat dimungkinkan. Ini baru langkah awal untuk kepentingan sangat mulia. Sebuah perusahaan selama ini selalu identik hanya mencari keuntungan semata. Namun kali ini Coca Cola bukan hanya mencari keuntungan, tetapi juga sekaligus peduli terhadap kesadaran sosial untuk mempopulerkan bulutangkis,” ujar Gita.
Dengan menggandeng Coca cola, PBSI akan berusaha untuk memberikan inspirasi dan kesadaran kepada para anak-anak muda untuk mulai berkiprah dan menekuni di bulutangkis. Upaya untuk menularkan virus positif kepada anak-anak muda agar makin menggemari bulutangkis ini dilakukan tak hanya yang ada di Pelatnas Cipayung, tetapi harus dikembangkan ke seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 250 juta jiwa.
“Kalau pengembangan inspirasi itu bisa dilakukan, kita bisa menggali kader-kader baru yang jumlahnya jauh lebih besar. Siapa tahu kelak ada anak Manowari yang bisa melebihi prestasi sang maestro Rudy Hartono, atau ada anak asal Mamuju yang kelak bisa dibina dan melebihi prestasi Susy Susanti,” tutur Gita.
“PBSI dan Coca Cola akan terus melakukan langkah-langkah nyata agar bisa melahirkan talenta-talenta baru yang selama ini tidak didorong. Kalu bisa diberi inspirasi, saya yakin orang akan bisa menjadi jauh lebih baik. Bersama Coca Cola pula, kita akan berupaya memberikan inspirasi akan betapa hebatnya bila mau menekuni bulutangkis. Semoga langkah ini bisa memberikan inspirasi kepada masyarakat banyak. Prinsipnya, kalau bisa diberi inspirasi, orang pasti akan bisa menjadi lebih baik,” ucap Gita.
Saat ini, PB PBSI terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan para pemain. Selain bisa mendapatkan kontrak sponsor individu yang jumlahnya sangat besar, PB PBSI juga akan terus memberikan insentif berupa bonus. Kecuali itu, PBSI juga menaruh kepedulian untuk meningkatkan kecerdasan pemain.
“Dalam hal kaderisasi pemain, PBSI juga fokus tidak hanya mementingkan otot yang dibina, tetapi juga otak. Para pemain juga memerlukan pola pendidikan untuk bekal masa depan setelah tidak menjadi pemain,” sebut Gita.
PBSI juga sudah menyusun untuk menggelar sebuah kegiatan olahraga bulutangkis yang digabung dengan aktivitas lomba semacam cerdas cermat. Diharapkan para pemain muda itu tak hanya pintar main bulutangkis, tetapi juga cerdas. “Kita akan berusaha menciptakan Steve Jobs atau Tiger Woods di bulutangkis,” tegas Gita.
Ditambahkan oleh Ketua Bidang Dana dan Usaha Anton Subowo, dalam bentuk kemitraan antara PBSI dan Coca Cola ini tidak ada sesenpun uang yang diberikan langsung oleh perusahaan minuman asal AS itu kepada induk organisasi bulutangkis Indonesia. Perusahaan Coca Cola kelak akan mempromosikan bulutangkis lewat upaya-upaya yang menginspirasi warga negara lain untuk menggilai dan menekuni olahraga bulutangkis.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D13341565.5e997ae18b3800ddd2af9f2cb9233eac%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D92600318.5e997ae18b3800ddd2af9f2cb9233eac%3B)