
LENSAINDONESIA.COM: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2013 Regional Tengah di Empire Palace Surabaya, Senin malam (01/04/2013).
Kegiatan yang akan berlangsung hingga 3 April lusa itu dibuka oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Nafsiah Mboi.
Baca juga: Celaka, 'Ahli Hisap' Indonesia Capai 86 Persen Orang Dewasa dan 10 Persen Remaja Gemar Hubungan Seks Diluar Nikah
Dalam Rakernas ini Menkes menarget tiga hal. Diantaranya, melakukakan upaya akselerasi pencapaian target Millenium Development Goals (MDG) 2015, persiapan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan kesehatan melalui Sistem Kesehatan Nasional (SKN).
“Saya ingin ada banyak rekomendasi yang tajam dalam Rakerkesnas ini, agar mempercepat pencapaian. Kita ingin menunjukkan bahwa orang kesehatan punya harga diri, bisa bekerja secara jujur, terbuka dan sepenuh hati,” katanya saat berpidato di dibelakang mimbar.
Dia mengakui, kalau Kemenkes satu-satunya lembaga yang dievaluasi dan dilaporkan dalam sidang kabinet.
“Saat sidang kabinet kemarin, Menko Perekonomian, Hatta Rajasa melaporkan satu-satunya lembaga yang mendapat rapor merah itu Kemenkes. Karena banyak pencapaian yang belum bisa terpenuhi,” cetusnya.
Pencapaian yang belum bisa terpenuhi diantaranya peningkatan umur harapan hidup (71,1 tahun pada 2012, target 72 tahun pada 2014) dan peningkatan cakupan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan terlatih (88,64 persen pada 2012, target 90 persen pada 2014).
Nafsiah Mboi minta semua pihak Dinkes sama-sama bekerja keras dalam mengejar target pencapaian itu. Melalui kegiatan Rakerkesnas ini, pihaknya berharap pemerintah provinsi sebagai penyelenggara pemerintahan di daerah mampu berperan aktif dan efektif sebagai koordinator penyelenggara pembangunan kesehatan di daerah masing-masing.
“Pemprov diharapkan ikut berpartisipasi agar upaya kesehatan bisa dilaksanakan secara optimal di daerah, terutama untuk percepatan target MDGs,” tandasnya.
Rakernas Kemenkes ini dihadiri peserta yang berasal dari perwakilan Dinkes provinsi dan ratusan Dinkes kabupaten/kota dari 10 provinsi, yakni Jateng, Jatim, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Kalut, Bali, NTB dan NTT.@sarifa
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D27611666.63ee961f3e85a1a3434df79a46c833d8%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D40007225.63ee961f3e85a1a3434df79a46c833d8%3B)