LENSAINDONESIA.COM: Teroris makin berani melakukan aksi teror menggunakan bahan peledak. Mereka juga makin hobi mengincar tempat-tempat vital seperti rumah ibadah dan kantor polisi. Kini teroris menyasar tempat wisata dan kantor pemerintahan daerah.
“Berdasarkan pemeriksaan yang berjalan, target-target teror adalah rumah Ibadah, kantor pemerintahan daerah dan kantor Polisi
kabupaten Tanah Toraja, Sulawesi Selatan,” tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigadir Jenderal Pol Boy Rafli Amar di Div Humas Polri, Jalan Trunojoyo Jakarta, Kamis (10/01/13)
Sementara di wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) kelompok teror menyasar hotel dan tempat hiburan. Namun menurut Boy, belum dapat disebut secara spesifik sasaran-sasarannya.
“Di Bima yang baru terungkap, sebuah hotel, belum dapat spesifik disebutkan,” katanya.
Ketika ditanya apakah rencana pengeboman di semua lokasi tersebut dilakukan serentak, Boy mengatakan, pelaku teror melakukannya secara terpisah. Namun ia yakin tempat-tempat itulah yang dinyatakan akan diledakkan oleh teroris.
“Kita bersyukur dalam proses pelaksanaannya dan implementasinya tidak sampai terealisir dan saat ini semua senjata api bisa kita kuasai,” kata Boy.
Ia menambahkan, senjata api yang dipergunakan untuk latihan-latihan teror itu adalah jenis Pietro Beretta. Senjata lisensi Beretta Modified ini diproduksi di Filipina. Dan ia memperkirakan senjata itu masuk melalui Santos Island, Sulawesi Utara, melalui Nunukan maupun kepulauan Mindanao, Filipina Selatan.
Untuk mencegah dan meminimalisir kejahatan teroris, menurut Boy, kepolisian telah melakukan operasi-operasi di titik rawan teroris. Selain itu, pengawasan di daerah-daerah perbatasan juga ditingkatkan.
“Ya, kita upayakan jangan sampai pelaku teror sampai ke wilayah Indonesia Barat. Itu yang kita upayakan. Mau rencanakan tapi sudah kita gagalkan,” harapnya.@aligarut