LENSAINDONESIA.COM: Sikap Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang melanggar batas hukum ketika menguji coba mobil listrik Tucuxi adalah sebuah fenomena ekspresi hasrat berkuasa yang berlebihan.
Demikian disampaikan sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun kepada LICOM, hari ini (Kamis, 10/1/2013).
“Dalam cara pandang sosiologi politik fenomena Dahlan Ihsan ini fenomena ekspresi hasrat berkuasa yang berlebihan,” ujarnya.
Karena kanal politik menuju puncak kekuasaan yang tidak begitu melancarkan jalan Dahlan Ihsan, maka ia mengekspresikan hasratnya dengan berbagai cara.
“Ekspresi hasrat itu ia lakukan dengan langkah-langkah yang dikemas mengejutkan, padahal sebenarnya biasa saja. Misalnya dalam kasus turun dari mobil di pintu tol. Dan yang terakhir ketika Dahlan mengendarai Tucuxi ilegal dengan nomor plat yang ilegal dan belum lulus uji kelayakan dan berujung pada kecelakaan,” demikian Ubed, sapaannya.
Seperti diketahui Dahlan mengalami kecelakaan saat mengendarai mobil listrik seharga Rp3 miliar tersebut. Mobil mewah tersebut ringsek menghantam pembatas jalan. Beruntung Dahlan selamat dalam kecelakaan itu.@ari