
LENSAINDONESIA.COM: Kasus hukum dengan dugaan Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) ikut menerima terkait dana US$ 200 ribu yang diungkapkan Yulianis, diprediksi makin membenamkan elektabilitas partai penguasa itu.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang diwakili penelitinya Adjie Alfarabi, Kamis (21/03/2013) menyatakan, kasus Ibas ini membuat upaya untuk mendongkrak elektabilitas Partai Demokrat makin sulit dilakukan.
Baca juga: Maju Caleg Lagi, Ibas Bisa Diolok-olok Publik dan Adhie: "KPK Tidak Jujur dan Tidak Berani!"
Ditegaskannya, kasus yang menyeret mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum sudah cukup membuat elektabilitas Partai Demokrat terseok-seok, apalagi ditambah dengan kasus Ibas, yang merupakan anak dari SBY, selaku ketua dewan pembina dan ikon Partai Demokrat.
Untuk diketahui, Yulianis menegaskan Ibas mendapatkan uang US$ 200 ribu, meski bukan dana dari proyek pembangunan sarana olahraga di Bukit Hambalang, Jawa Barat.
Yulianis menegaskan kalau uang US$ 200 ribu yang diberikan kepada Ibas terkait dengan Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010 silam.@endang
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D60638233.c2867fe9ec1caca7ad8e462a2a325d1c%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D83194214.c2867fe9ec1caca7ad8e462a2a325d1c%3B)