
LENSAINDONESIA.COM: Sebagian besar perempuan di Kabupaten Madiun, ternyata masih malu dan enggan memeriksakan hal yang berkaitan dengan reproduksinya. Padahal, hal itu perlu dilakukan minimal setahun sekali khususnya bagi perempuan usia subur. Sedangkan bagi pemakai Keluarga Berencana (KB) IUD hendaknya melakukan kontrol sebulan sekali.
Demikian disampaikan Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Madiun Ahmad Tohari, usai membuka ‘Penyuluhan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Serviks (Papsmear) Bagi Ibu-ibu Rumah Tangga’, Sabtu (09/03/2013).
Baca juga: 20 Parpol Daftar ke KPU Kabupaten Madiun dan Temuan Fosil Hewan Purba di Madiun Dilaporkan ke BPSMP dan BPCB
Kegiatan ini bekerjasama dengan konsultan trainer dari Kaesang Pamulang Negara mitra dari PT Pertamina, kegiatan ini dilakukan bagi sebanyak 160 ibu-ibu usia subur dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Madiun pemakai KB IUD. Usai menerima penyuluhan para ibu mendapat pemeriksaan gratis Papsmear oleh BKBPP Kabupaten Madiun.
Sisi lain, tambahnya, tidak tahu soal Papsmear, maka perlu dilakukan sosialisai maupun penyuluhan secara terus menerus, agar kaum perempuan atau ibu rumah tangga memahami soal Papsmear. “Kami dalam berbagai kesempatan dengan dukungan berbagai lembaga melakukan penyuluhan atau sosialisasi hingga pemeriksaan Papsmear,” tandasnya.
Ia menjelaskan total peserta KB aktif di Kabupaten Madiun hingga akhir Januari 2013 lalu mencapai sebanyak 36.429 orang, diantaranya 26.864 orang memakai KB IUD. “Target sasaran utama kegiatan ini memang untuk pemakai KB IUD, dalam satu tahun, kami mampu mengadakan penyuluhan hingga pemeriksaan sekitar 1.000 orang,” ujarnya lagi.
Menurutnya pemeriksaan Papsmear perlu rutin dilakukan, guna menghindari atau mendeteksi dini kanker serviks. Tapi, mayoritas kasus terjadi, meski di Kabupaten Madiun tergolong minim, baru memeriksakan diri begitu mengalami sakit kanker serviks. Jika kondisi seperti itu terjadi, maka penyembuhan tergolong lama.
“Penyakit itu tergolong berbahaya dan dapat mematikan, belum lagi ada pameo negative soal KB. Pameo muncul yaitu KB penyebab munculnya kanker serviks, hal itu tidak benar adanya. Penyebab kanker serviks, bukan dari KB semata, tapi pola hidup dan lain-lain,” ujarnya.@arso
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D22448283.cc33b72d27ffb816053d002e2a210031%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D95536724.cc33b72d27ffb816053d002e2a210031%3B)