
LENSAINDONESIA.COM: Kesenjangan kesejahteraan sosial yang jauh
antara TNI dan Polri adalah pemicu laten bentrokan dua institusi ini.
Hal itu dikatakan pengamat kepolisian Alfons Loemau dalam diskusi ‘Cerita Lama Polisi dan Tentara’ di Warung Daun Cikini, Sabtu, (09/03/2013).
Baca juga: 18 Siswa Sesko AU Amerika Kunjungi Mabes TNI dan Polisi di Bawah Kemendagri, TB Hasanuddin: Itu Bagus Juga
Alfons juga tidak menampik instansi pimpinan Jenderal Timur Pradopo itu tukang peras, pemalak dan suka nyari-nyari kesalahan orang lain.
“Di intitusi Polri itu, memang ada namanya pos basah dan pos kering. Makanya, kenapa masyarakat identik dengan kata itu (polisi tukang peras),” katanya.
Selain itu, Alfons juga mengharapkan jumlah personil polisi wanita (Polwan) ditambah. Menurutnya, secara psikologis wanita lebih punya malu besar melakukan sesuatu pelanggaran.@aligarut1
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D72939580.cc33b72d27ffb816053d002e2a210031%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D71720871.cc33b72d27ffb816053d002e2a210031%3B)