LENSAIDONESIA.COM: Sosiolog, Tamrin Tomagola, berpendapat agar Polisi Lalu lintas (Polantas) tidak dipersenjatai. Pemberian senjata akan membuat polantas kerap berlagak koboy.
“Masyarakat itu, melihat seragam polisinya saja sudah takut, apalagi melihat senjatanya. Saya kira lebih baik Polantas itu dikasih pentungan saja,” kata Tamrin saat menyampaikan pendapatnya
dalam disikusi dengan tema ‘Cerita Lama Polisi dan Tentara’ di Warung Daun Cikini, Sabtu, (09/03/2013).
Baca juga: Mabes Polri: Anggota Polisi Jangan Sampai Terprovokasi dan Unggul di Survei, Hafisz Tohir Running ke Pilgub Sumsel
Tamrin menceritakan, dalam melakukan tugas, Polantas kerap hanya mencari-cari kesalahan pengendara. Padahal Polantas dalam prosesnya juga banyak melanggar aturan.
“Seperti contoh, operasi di jalan, itu hanya mencari-cari kesalahan warga aja. Saya mau menyampaikan data empirik, di daerah Sulawesi tengah ada kepala polisi lalu lintas yang mempunyai tiga rumah makan di sana,” katanya.
Untuk itu, Tamrin mendeasak Polri untuk segera memperbaiki perilaku personil dengan cara merombak sistem di dalam institusi Polri.
Dari studi kasusnya dia juga menyampaikan, perselisihan yang sulit diselesaikan antara TNI dan Polri adalah masalah perebutan lahan yang masing-masing ingin menguasai dan menerima hasil dari daerah-daerah potensial. @aligarut1
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D86418371.cc33b72d27ffb816053d002e2a210031%3B)
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D53740733.cc33b72d27ffb816053d002e2a210031%3B)