Mantan Kadindik Kota Batu Hanya Dituntut 2 Tahun Penjara dan Denda 100 Juta

Image may be NSFW.
Clik here to view.

LENSAINDONESIA.COM: Mantan Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Batu, R Muhammad Zakariya (53), akhirnya dituntut pidana penjara selama dua tahun oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya, Selasa (5/3/2013) karena terbukti melakukan korupsi proyek DAK (Dana Alokasi Khusus) sekolah senilai Rp 8 miliar.

Tak hanya itu, bahkan Zakaria bersama empat anak buahnya yakni Yenny Prijastuti (mantan Kabid Sekolah Dasar Dindik Batu/PPK), Bachtiar Junaedi (Panitia Penerima Hasil Pengadaan-PPHP), Abu Mansyur (PPHP), dan Abdul Rozak (PPHP) tak hanya mendapat hukuman badan tapi juga dituntut dengan denda Rp 100 juta.

Baca juga: Korupsi Lab UNM, Subur Bantah Kenal Rektor dan Sidang Pembunuhan Mahasiswa IAIN Sunan Ampel Ditunda

“Bila tak mampu membayar bisa diganti dengan penjara selama enam bulan kurungan. Dia juga diharuskan membayar ganti kerugian uang negara sebesar Rp298 juta, subsidair 2 tahun kurungan,” ujar Jaksa penuntut umum (JPU) Doyo.

Menurut JPU Doyo yang juga Kasi Pidsus Kejari Batu, terdakwa terbukti melakukan korupsi secara bersama-sama sebagaimana disebut dalam dakwaan subsidair.

Dijelaskan dalam tuntutan, terdakwa dinilai melanggar Pasal 3 undang-undang Tipikor.

Sementara, berbeda dengan Zakaria untuk empat anak buahnya selain menerima tuntutan dari jaksa, masing-masing 1,5 tahun penjara mereka juga dikenai denda Rp50 juta subsidair 3 bulan kurungan.

Jaksa menjelaskan, perkara ini bermula dari proyek pengadaan alat peraga teknologi informasi dan telekomunikasi untuk Sekolah Dasar di Kota Batu, Februari 2010 silam. Dana proyek berasal dari DAK dan DAU Kota Batu. Total anggaran proyek ini Rp8 miliar lebih, Rp7 miliar murni DAK dan dari DAU Rp 1 miliar lebih.

Proyek ini dikerjakan oleh rekanan dari CV. Duta Blambangan. Dalam proses pengerjaan, ada sejumlah alat peraga belum direalisasikan oleh rekanan ke 19 sekolah, hingga melewati batas waktu ditentukan. Alasan disampaikan terdakwa waktu itu, petunjuk teknis dari pusat belum turun. @ian_lensa

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.

Image may be NSFW.
Clik here to view.