Clik here to view.

LENSAINDONESIA.COM: Sepanjang 55 tahun sejarah pendirian Pertamina, kinerja Pertamina sepanjang tahun 2012 merupakan kinerja yang terbaik, karena telah berhasil mencatatkan laba terbesar dalam sejarah berdirinya Pertamina.
Ketua Umum Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe) Binsar Effendi Hutabarat mencatat, laba bersih Pertamina sebesar Rp 25,89 triliun selama tahun 2012. Laba ini naik 26,48 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, sebesar Rp 20,47 triliun.
Baca juga: Karen: PT SKR Harus Klarifikasi, Tak Ada Maling di Pertamina! dan Pertamina Gelar Pelatihan Guru dari Tiga Provinsi
Produksi migas pun sebesar 461.640 barel oil ekuivalen per day (boepd), naik tipis dibandingkan dengan capaian tahun 2011 sebesar 457.640 boepd.
“Selanjutnya Pertamina juga mampu menyelesaikan laporan keuangan paling pertama di antara BUMN yang lainnya, dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Padahal, Pertamina memiliki banyak anak perusahaan, baik di dalam maupun luar negeri”, tutur Binsar Effendi yang juga Wakil Ketua Umum FKB KAPPI Angkatan 1966 dalam rilisnya, Sabtu (02/03/13).
Dan ini, tambah Binsar, prestasi dibawah Direktur Utama Galaila Karen Agustiawan. Karen yang dilantik pada 5 Februari 2009 dan menggantikan Ari Hernanto Soemarno, merupakan perempuan pertama yang menduduki posisi puncak Pertamina.
Menurut Binsar, bahkan Menteri BUMN Dahlan Iskan melontarkan pujiannya kepada Karen yang membawa Pertamina ke arah yang lebih baik.
Sekalipun masih ada beberapa tugas yang harus dikerjakan oleh Pertamina, diantaranya agar tahun 2014 bisa memproduksi 800.000 boepd.
Binsar juga mendukung pernyataan anggota Komisi VI DPR, Azzam Azman Natawidjaya yang menilai jabatan Karen Agustiawan sebagai Dirut yang akan habis pada awal Maret mungkin bisa diperpanjang, karena Karen baru sekali menjabat sebagai Dirut.
“Komisaris Utama Pertamina Sugiharto juga berharap jabatan Ibu Karen Agustiawan sebaiknya diperpanjang lagi,” tandasnya.
Dewan Komisaris telah mengevaluasi kinerja perusahaan pada 2012 yang meliputi aspek kinerja keuangan, kesehatan perusahaan, Good Corporate Governance (GCG), pelaksaan program Corporate Social Responbility (CSR) serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, terbilang memuaskan.
Tercatat realisasi skor tingkat kesehatan perusahaan pada tahun 2012 sebesar 94,43 atau berada dalam rating AA berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/ MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002.
Skor itu lebih baik dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya, yaitu 92,90 pada tahun 2011.
eSPeKaPe, lanjut Binsar lagi, merasa terpanggil mencurahkan kewajiban dan tanggungjawab moral meminta Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Tim Penilai Akhir agar dapat memperpanjang jabatan Karen untuk periode keduanya.
Surat permintaan eSPeKaPe akan dikirim pada Senin (04/03/13) kepada Presiden SBY, Menteri BUMN, Komisaris Utama dan Dirut Pertamina sendiri.
“Semoga saja tak terlambat, sebab yang didapat informasi masa jabatan Karen sebagai dirut habis pada 5 Maret,” tutur Binsar Effendi yang juga sebagai Panglima Gerakan Aliansi Laskar Anti Korupsi (GALAK).
Ia pun menyatakan, akan tetap mendukung adanya laporan pihak tertentu atas dugaan korupsi di tubuh Pertamina terkait impor BBM bersubsidi yang dilakukan oleh Petral, anak perusahaan Pertamina di Singapura, yang memang harus menjadi tanggungjawab Karen sebagai Dirut Pertamina.
“Jika dugaan itu memang benar adanya, Karen pun akan diminta turun. Tapi jika tidak benar hanya karena mau ada pergantian dirut lantas politisasi muncul secara liar, tentu eSPeKaPe siap berhadapan dengan siapa pun dan akan mendukung Karen all-out”, tandasnya.@rilis/fahmi
Image may be NSFW.Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D11831178.f942a704718b12a6e50da05cbbf6203e%3B)
Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D55450871.f942a704718b12a6e50da05cbbf6203e%3B)