LENSAINDONESIA.COM: Permasalahan sepakbola Indonesia masih saja belum jelas kapan selesainya. Konflik dualisme organisasi yang ada menjadikan prestasi sepakbola makin jeblok. Dan, mau dibawa kemana sepakbola kita, hingga kini masih belum tahu.
Hal tersebut, membuat Plt Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Agung Laksono memohon kepada dua pihak yang bertikai, yaitu Persatuan Sepakbola Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), untuk sama-sama bisa berpikir jernih demi kemajuan sepakbola Indonesia.
Agung meminta kepada PSSI dan KPSI agar melepas pemainnya untuk kepentingan tim nasional (Timnas). Jika tidak sampai terealisasikan, maka pemerintah akan mencabut kembali rekomendasi ijin terselenggaranya kompetisi. Karena itu, pihak Kemenpora dan Task Force akan menjadwalkan pertemuan antara pihak PSSI dan KPSI untuk membahas masalah timnas.
Keinginan dari Agung Laksono tersebut, langsung mendapatkan tanggapan dari Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Menurut Djohar, dirinya dan pihak PSSI siap untuk menemui KPSI untuk membicarakan masalah timnas.
“Untuk membicarakan masalah timnas kami sudah siap, kalau memang harus dipertemukan lagi dengan KPSI dan siap bicara bersama dalam satu meja,” ujar Djohar saat dihubungi wartawan di Jakarta, Minggu (6/1).
Hanya saja, Djohar belum bisa menerima bila pengelolaan timnas diambil oleh pihak luar, dalam hal ini pihak ketiga. Menurut Djohar, pengelolaan timnas oleh pihak ketiga, nantinya oleh FIFA dianggap sebagai intervensi pemerintah, dan itu dapat dikenakan sanksi.
“Dalam statuta FIFA sudah jelas ditegaskan bahwa di surat FIFA tertanggal 26 2012, PSSI yang bertugas mengatur dan mengelola semua kegiatan sepakbola nasional termasuk timnas,” jelas Djohar.@Noviar