Perum Perunas Pucang Gading ‘Rampas’ Tanah Milik Warga

LENSAINDONESIA.COM: Sungguh malang nasib yang dialami Ahmadi (75) warga Ds Batursari Kel. Batursari Kec. Mrangen Kab. Demak karena harus kehilangan lahan seluas 1 Hektar yang sudah digarapnya 50 tahun lalu yang dimbil paksa oleh pengembang properti Perum Perunas Pucang Gading.

Tanah yang yang dibelinya 50 tahun dari pengusaha cina dengan menukar 5 ekor kerbau, diminta paksa pihak Perum Perunas untuk dibuat pemukiman perumahan mewah. Bahkan, Ahmadi tidak diberikan ganti rugi, padahal tahah tersebut menjadi penompang hidup bagi keluarga Ahmadi selama ini.

Baca juga: Kemenpera Wajibkan Pengembang Gunakan Lampu Hemat Energi dan Telkom dan Pengembang Kawasan Tandatangani Kesepakatan Penyedia Layanan ICT

“Jaman semeniko (jaman dulu-red) tahah itu saya beli dengan menganti 5 ekor kerbau ke pengusaha cina, lalu tahah itu saya garap untuk bercocok tanam seperti padi, jagung dsb. Lalu sekarang diminta paksa dengan diklaim tanah milik Perumnas dan tidak diberikan ganti rugi,” kisahnya Ahmadi.

Sambung Ahmadi, sekarang dia dilarang bercocok tanam. Padahal tanpa itu keluarga mereka makan apa.

Tidak hanya Ahmadi, namun masih ada 20 warga di kawasan Batur Sari yang tahahnya diambil paksa oleh Perum Perunas Pucang Gading.

Sementara, Nugroho (53) warga setempat juga ikut prihatin atas kejadian yang mendera seorang pejuang veteran 45 ini. Pihaknya akan bertindak untuk mendatangkan massa warga setempat untuk menutup proyek Perumnas tersebut apabila tidak mengganti biaya lahan yang sesuai harga di pasaran (NJOP).

“Warga turut prihatin atas pihak devoloper property yang cuma mengganti uang senilai Rp1 juta dengan memberikan tali asih sebagai ganti lahan seluas 1 hektar. Kita akan menuntut keadilan terhadap pihak pengembang,” tegas Nugroho.

Ditempat terpisah, saat dikonfirmasi kepada Kantor Pemasaran Bukit Pesona 7, pihak devoloper sebagai pelaksana proyek Perumnas sedang tidak berada di tempat.@Yuwana irianto