Soal BBM Anas, Pasek: Sejarah Tidak Bisa Dibohongi!

LENSAINDONESIA.COM: Ketua Bidang Komunikasi DPP Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika mengatakan, secara tersirat soal BBM dari sang mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat yang baru saja mundur, Anas Urbaningrum, yang menyatakan ada ‘tangan-tangan bayangan’ yang memang menginginkannya untuk lengser akan terkuak dengan sendirinya.

“Sejarah tidak bisa bohong dan sejarah tidak bisa dibohongi, kita liat aja nanti,” ujarnya kepada wartawan seusai konferensi pers yang dilangsungkan oleh Anas di Kantor DPP Partai Demokrat, sabtu (23/02/13).

Pasek berujar, setiap orang boleh memiliki pendapat dan argumennya masing-masing, akan tetapi semuanya harus berproses sesuai dengan mekanisme yang ada.

“Masing-masing bisa punya kebenarannya, tapi itu semua akan dibuktikan dalam prosesnya nanti,” tandasnya.

Lebih lanjut, ia mengharap semuanya bersabar supaya proses hukumnya bisa berjalan dengan baik dan lancar.

“Jadi sabar aja, kita liat aja nanti,” tandasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Ketua umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dikenal getol mengutarakan unek-uneknya lewat status Blackberry Massenger (BBM). Sekitar sejam sebelum KPK menetapkan Anas sebagai tersangka, status BBM sang politisi muda itu berubah.

“Nabok Nyilih Tangan (Memukul meminjam Tangan),” ujarnya dalam status BBM, Jumat kemarin (22/02/13).

‘Nabok Nyilih Tangan’ dikenal sebagai istilah dalam bahasa jawa untuk menggambarkan seseorang yang ingin memukul akan tetapi meminjam tangan orang lain. Istilah ini kerap disematkan kepada orang yang dinilainya pengecut.

Saat ditanyakan wartawan mengenai statusnya tersebut, Anas juga lagi-lagi tidak membalas. @aditia